Saksi mata bernama Agus menyebut sejumlah barang yang disita petugas berupa dokumen, kotak berukuran kecil, alat latihan lempar pisau dan panah.
"Itu tadi dibawa dari rumahnya ," katanya.
Baca juga: Densus 88 tangkap delapan terduga teroris di Sumut
Baca juga: Densus 88 tangkap delapan terduga teroris di Sumut
Agus menyebut penangkapan terhadap T terjadi pada Jumat (19/3) pagi. Saat itu Agus sedang berjalan kaki dari masjid menuju ke rumahnya.
Ia melihat seorang pria keluar dari dalam mobil yang parkir tak jauh dari rumah T. Tiba-tiba mobil tersebut langsung mengejar T yang saat itu melintas di samping Agus dengan mengendarai sepeda motor bersama dengan anaknya.
Baca juga: Terduga teroris di Sumut pedagang kripik dan dikenal ramah ke warga
Baca juga: Terduga teroris di Sumut pedagang kripik dan dikenal ramah ke warga
"Tiba-tiba muncul lagi orang dari gang sebelah. Ada juga mobil yang standby," kata.
Agus melihat T sempat melakukan perlawanan hingga terjatuh.
"Saya reflek langsung saya datangi, saya kira depkolektor. Tiba-tiba ada yang keluar dari mobil dan bilang kalau mereka dari Polda Sumut," katanya.
Agus mengaku bahwa dirinya juga diminta sebagai saksi atas penangkapan tersebut. Namun, ia menolak.
"Saya enggak mau, saya was-was," katanya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap delapan orang terduga teroris di dua kota di Sumut, yaitu Kota Tanjung Balai dan Kota Medan pada Jumat.
"Dua orang di Tanjung Balai dan enam orang di Medan," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi yang dikonfirmasi melalui telepon seluler.