Medan (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I-Medan menyebut, potensi hujan ringan masih terjadi di wilayah Sumut akibat dampak gangguan dari Sirkulasi Eddy di Samudera Hindia.
"Beberapa hari lalu, hujan turun karena gangguan cuaca berupa Sirkulasi Eddy di perairan Samudera Hindia," ujar prakirawan BBMKG Wilayah I-Medan, Defri Mandoza di Medan, Sabtu.
Kondisi tersebut, lanjut dia, mengakibatkan terjadi peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan yang terbawa angin menuju beberapa wilayah daratan di Sumatera Utara.
Baca juga: BMKG catat terdapat 13 titik panas di Sumut
Ia memperkirakan, secara umum kondisi cuaca di Sumut berawan disertai potensi hujan ringan meliputi Samosir, Toba Samosir, Simalungun, Humbang Hasundutan, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Padang Sidempuan, Tapanuli Utara, dan sekitarnya.
"Tapi dampak Sirkulasi Eddy menurun. Dan hujan ringan di daerah tertentu, akibat faktor lokal. Jadi musim kemarau, bukan berarti tidak ada hujan sama sekali," terang dia.
"Saat ini temperatur udara berkisar 25 hingga 33 derajat celcius. Sedangkan kelembapan udara antara 65 sampai 95 persen, dan angin dari Utara ke Timur laut dengan kecepatan lima hingga 25 kilometer per jam," tutur Defri.