Medan (ANTARA) - Tanoto Foundation, lembaga filantropi keluarga Sukanto Tanoto, sepanjang tahun 2020 menyalurkan dana Rp157 miliar untuk berbagai program sosial di bidang pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan.
"Dana itu naik dari 2019 yang Rp155 miliar. Peningkatan dana itu dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam penanganan dampak pandemi COVID-19," ujar Direktur Komunikasi Tanoto Foundation, Haviez Gautama dalam keterangan yang diterima di Medan, Selasa.
Dampak pandemi COVID-19 menyentuh berbagai aspek sosial di masyarakat.
Menurut dia, salah satu kegiatan yang dilakukan Tanoto dalam pendanaan itu adalah praktik dosen yang memberikan pembelajaran secara daring kepada mahasiswa.
Kemudian pendidikan profesi guru selama pandemi COVID-19, yang merupakan salah satu program Tanoto Foundation untuk peningkatan kompetensi tenaga kependidikan.
Termasuk juga pengembangan dan pendidikan anak usia dini, pencegahan stunting, dan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (guru/calon guru, kepala sekolah, pengawas sekolah), serta pengembangan pemimpin masa depan (berfitur beasiswa), termasuk partisipasi dalam penanganan dan pencegahan COVID-19 yang menjadi bagian penting Tanoto dalam kegiatan di tahun 2020.
Haviez Gautama menegaskan, naiknya penyaluran dana filantropi tersebut merupakan wujud konsistensi komitmen jangka panjang Tanoto untuk tetap fokus pada program berkelanjutan dan membantu masyarakat saat pandemi COVID-19.
“Tentunya, kami bersyukur dan berbesar hati, atas arahan dan kemurahan hati keluarga Tanoto untuk tetap melanjutkan program di bidang pendidikan, tentunya dengan berbagai penyesuaian dengan pandemi COVID-19," katanya.
Terkait penanganan COVID-19, Tanoto Foundation bekerja sama dengan pemerintah (BNPB, Kemenristek, dan lainnya) ikut membantu memenuhi kebutuhan yang paling mendesak.
Pada tahap awal pandemi, misalnya, bantuan difokuskan membantu para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan korban virus corona itu.
Total donasi untuk penanganan COVID-19 berupa 1,3 juta masker, satu juta sarung tangan, 100.000 pakaian pelindung, 3.021 kacamata, 20.200 alat tes PCR dan 1 set mesin testing.