Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat tetap berada di rumah saat libur perayaan Imlek pada Jumat (12/2) untuk mengantisipasi penularan COVID-19.
"Kami menganjurkan pada musim 'long weekend' besok untuk tetap berada di rumah, tetap berada di Jakarta dan kita putus mata rantai (COVID-19) ini," kata Anies saat menghadiri "Operasi Jayakarta Bermasker" di Jalan Raya Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa.
Baca juga: Pasien COVID-19 meninggal di Sumut bertambah jadi 765 orang, berikut sebarannya
Anies mengemukakan bahwa 41 persen dari klaster COVID-19 yang ada di Jakarta adalah klaster keluarga sehingga upaya untuk mengantisipasi penularan antarkeluarga menjadi prioritas yang sangat penting.
Anies mengatakan saat berlangsung libur panjang akhir pekan, banyak warga Jakarta yang bepergian. "Kami anjurkan agar warga kali ini jangan kepergian jauh dulu. Tetaplah di rumah karena penularan terjadi pada saat bepergian," katanya.
Anies mencontohkan pada saat terjadi kerumunan di dalam kendaraan selama beberapa jam akan sangat berpotensi terjadi penularan COVID-19.
"Misalnya saat bersama-sama dalam mobil, lima jam , enam jam, tujuh jam, bila ada salah satu yang tanpa sadar telah terpapar COVID-19, maka keluarga lainnya yang ada dalam satu kendaraan berpotensi terpapar," katanya.
Saat nanti mereka sampai tujuan, kata Anies, virus tersebut akan kembali ditularkan kepada yang lain.
Anies menambahkan pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di Jakarta hingga saat ini masih terus diberlakukan.
"Kita di Jakarta akan terus melaksanakan penjagaan di tingkat mikro dan kita memang beruntung bahwa di Jakarta selama ini memiliki Wisma Atlet yang dikelola Pak Pangdam Jaya dan juga ada hotel-hotel tempat isolasi mandiri," katanya.
Mereka yang terpapar bisa diisolasi agar tidak berpotensi menularkan kepada yang lain, katanya.