Medan (ANTARA) - Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Provinsi Sumatera Utara fokus menghasilkan program kerja yang dapat mendongkrak minat baca masyarakat karena akan berdampak pada tingginya minat belajar terutama bagi siswa.
Ketua GPMB Sumut Nawal Edy Rahmayadi di Medan, Selasa, mengatakan, pihaknya mengakui menurunnya minat baca juga akibat dampak dari pandemi COVID-19, di mana pembatasan aktivitas sosial, hingga kurangnya kunjungan ke perpustakaan dan sebagainya untuk membaca buku.
"Meski begitu, kita jangan terus larut dengan situasi ini. Kita harus terus bergerak dan meningkatkan minat baca masyarakat dengan program kerja kita nantinya," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, rapat GPMB kali ini diharapkan dapat menghasilkan program kerja yang bisa meningkatkan minat baca di Sumut.
"Rendahnya minat baca saat ini menjadi tugas kita bersama untuk dapat meningkatkan peringkat kita. Saat ini Sumut pada peringkat 18 di antara provinsi lainnya. Aceh dan NTB di atas, sebelumnya kita yang di atas," katanya.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumut Harlen Purba mengatakan, variable kegemaran membaca itu yakni diukur dengan lamannya membaca buku, serta berapa buku satu hari yang dibaca oleh masyarakat.
"Durasinya itu yakni minimal 45 menit membaca buku dan dua buku per hari. Inilah upaya kita untuk meningkatkan minat baca khususnya pada anak sekolah dan masyarakat sesuai kemampuan waktu yang mereka miliki," katanya.