38 wartawan unit Pemkot Medan lulus uji kompetensi

Medan (ANTARA) - Sebanyak 38 orang dari total 60 wartawan unit Pemkot Medan mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XXXIII dan XXXIV PWI Sumut dua hari dinyatakan lulus uji kompetensi, 17 di antaranya belum berkompeten dan lima gagal.

"Selamat bagi rekan-rekan wartawan yang telah dinyatakan berkompeten. Bagi rekan yang belum dinyatakan berkompeten, dapat mengikuti UKW selanjutnya. Semoga UKW ini dapat digelar kembali tahun depan," ungkap Kabag Humas Setdakot Medan, Arrahman Pane ketika menutup UKW di Medan, Minggu.

Ia mengharapkan, bagi para wartawan yang telah dinyatakan berkompeten agar bisa menjalankan tugas kesehariannya di lingkungan Pemkot Medan dengan menghasilkan karya jurnalistik semakin baik.

Baca juga: Pemkot Medan: Wartawan kompeten berperan cerdaskan bangsa

Kegiatan UKW kali ini, kenang dia, sempat mengalami penundaan. Namun, lanjut dia, berkat kerja sama dan semangat yang besar akhirnya bisa dilakukan di penghujung tahun ini.

"Melihat hasil yang didapat sekitar 70 persen, Insya Allah kami berharap UKW kembali digelar di tahun 2021. Dengan demikian, semua memiliki kesempatan yang sama. Namun dibutuhkan kerja sama, masukan dan saran demi kebaikan kita semua," ujar Arrahman.

Direktur UKW PWI, Prof Rajab Ritonga, menyebut, bahwa wartawan harus memuliakan profesinya, karena menjadi seorang wartawan merupakan panggilan hati serta sebagai jembatan penghubung dari dan ke masyarakat.

"Siapapun bisa menjadi wartawan. Namun, harus ada standarnya melalui UKW. Wartawan juga dituntut untuk terampil, tapi harus diikuti dengan pengetahuan yang mumpuni," terang Rajab.

Ketua Persatuan Wartawan Unit Pemkot Medan, M Edisson Ginting, mengapresiasi Pemkot Medan yang telah memfasilitasi, sehingga pelaksanaan UKW kali ini dapat digelar meski di penghujung tahun.

"Bagi rekan-rekan dinyatakan berkompeten, kami berharap semakin memacu dan memotivasi diri untuk tetap dan terus belajar. Hal yang sama juga berlaku bagi rekan lainnya. Semoga ilmu yang didapat bisa diaplikasikan, sebagai modal mencerdaskan lewat tulisan dan karya jurnalistik lainnya," tutur Ginting.