Medan (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) dan termasuk Acara Pengembangan Pasar Modal Indonesia-Apresiasi untuk Negeri yang merupakan rangkaian Peresmian Galeri Investasi BEI ke-500 dan Penghargaan Galeri Investasi (GI) BEI Terbaik 202O.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen di Jakarta, mengatakan, OJK mengapresiasi upaya Literasi dan Inklusi Pasar Modal Indonesia yang inklusif yang dilakukan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan pendirian 30 Kantor Perwakilan (KP) BEI dan 500 Galeri Investasi (GI) BEI di seluruh Indonesia.
Hoesen menjelaskan OJK juga akan kembali mengeluarkan kebijakan stimulus untuk menjaga stabilitas Pasar Modal Indonesia dan dalam rangka mengurangi dampak pandemi COVID-19.
Baca juga: 5,8 juta debitur UMKM mendapatkan relaksasi kredit
"OJK akan terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan seluruh stakeholders di Pasar Modal Indonesia yakni pemerintah, lembaga jasa keuangan, SRO dan aosiasi, serta pelaku industri lainnya yang memiliki peran penting dalam pemenuhan prasyarat menuju Indonesia Maju," ujar Hoesen.
Hoesen menyebutkan kerja sama dan koordinasi tersebut antara lain dilakukan dengan membangun dan menyediakan infrastruktur yang baik dan berkualitas dalam hal ini channel distribusi informasi pasar modal yang solid antara 30 KP BEI dan 500 GI BEI.
Kemudian membangun sumber daya manusia yang memiliki literasi finansial dan literasi pasar modal yang baik, terlatih, serta memiliki optimisme sekaligus keterlibatan langsung atas peningkatan perekonomian melalui pasar modal.
Hal lainnya juga dinilai perlu untuk dilanjutkan adalah pengembangan berkelanjutan dan inovasi yang visioner dengan memanfaatkan teknologi untuk pengembangan pasar modal yang selama ini telah sangat terdorong dengan adanya pandemi.
Pengembangan tersebut antara lain di berbagai fitur dan layanan ‘mesin perdagangan’ BEI, media interface investor yaitu aplikasi online trading milik anggota bursa.
Termasuk edukasi secara masif melalui media sosial, influencer, komunitas, dan kelas-kelas Sekolah Pasar Modal (SPM) yang dilaksanakan secara online.
"Terbukti bahwa stabilitas dan kekuatan Pasar Modal Indonesia hanya bisa terwujud jika investor domestik, terutama ritel, bangkit menjadi tuan rumah di negeri sendiri yang terefleksi dari berbagai data pencapaian tahun ini," ujar Hoesen.