Langkat (ANTARA) - Lokasi tiga anak hilang yang berada di Dusun Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, kini ditutup bagi kegiatan orang pintar (paranormal) dan penggiat media sosial (youtube).
Hal itu disampaikan Kepala Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian Jumaan, di Salapian, Sabtu (21/11).
"Saat ini situasi Dusun Pulka sudah mulai normal seperti biasanya dan acara ritual-ritual kini sudah ditiadakan lagi sesuai permintaan dari keluarga korban," katanya.
Baca juga: Sudah 33 hari ketiga anak hilang di Salapian Langkat belum juga ditemukan
Jumaan juga menyampaikan proses pencarian masih tetap dilakukan oleh perangkat desa, warga dan petugas kepolisian disekitar Dusun Pulka.
Seperti diketahui ketiga anak yang hilang itu Yogi Tri Herlambang, Nizam Aufa dan Alfisa, hilang Minggu (18/10) saat melihat alat berat sedang bekerja membuat parit kebun yang hingga kini belum ditemukan.
Hilangnya ketiga bocah tersebut membuat gempar semua orang, hingga warga dari berbagai daerah mendatangi lokasi tak terkecuali mereka orang pintar dan penggiat media sosial.
Karena banyaknya orang pintar dan penggiat media sosial yang datang kelokasi membuat kenyamanan warga desa sekitar dan proses pencarian ketiga anak hilang tersebut terganggu, sehingga wargapun menutup lokasi dan area pencarian anak hilang itu.
Terlihat disimpang masuk Dusun Pulka dipasang portal kayu dan dijaga oleh beberapa orang warga.
Dimana setiap orang asing yang akan masuk ke Dusun Pulka itu harus melapor ke warga dan ditanyai apa keperluannya.
Di Simpang masuk juga tertera spanduk bertuliskan "Mohon maaf untuk kenyamanan kita bersama kegiatan kegiatan paranormal dan youtube, dihentikan atau ditutup,".
Dusun Pulka, Naman Jahe Salapian Langkat ditutup
Sabtu, 21 November 2020 9:21 WIB 5446