Langkat (ANTARA) - Meski sudah 33 hari tiga anak hilang mistirius di Dusun Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, belum juga menemukan titik terang namun pihak keluarga sangat berharap anak mereka bisa ditemukan, pencarian masih terus dilakukan warga bersama aparat polisi.
Hal itu disampaikan Sarkim orang tua dari Nizam, di Naman Jahe Salapian, Sabtu (21/11).
"Meskipun belum menemukan titik terang keluarga tetap berharap dan berkeyakinan anaknya bisa ditemukan kembali," katanya.
Baca juga: Banjir bandang Landak River tidak pengaruhi wisata Bukit Lawang, ini penjelasan camat
Sarkim juga berkeyakinan anaknya masih hidup dan saat ini dalam keadaan sehat. Sementara Alamsyah orang tua dari Alfisa Zahra mengatakan setiap harinya masih terus melakukan pencarian dengan menyusuri perkebunan kelapa sawit yang ada di kawasan itu.
Selain melakukan pencarian di daerah perkebunan pihak keluarga juga terus berdoa seperti melakukan pengajian dan zikir, katanya.
Alamsyah juga menyampaikan dirinya tidak betah di rumah, karena tidak kuat melihat istrinya yang selalu menangis dan terus bertanya dimana anaknya.
Dirinya juga berkeyakinan anaknya akan ditemukan dalam keadaan sehat dan jika anaknya memang diculik orang, pasti pihak kepolisian bisa menemukannya.
Seperti diberitakan sebelumnya ketiga anak hilang secara mistirius ini kesemuanya masih berusia tujuh tahun itu terjadi Minggu (18/10) dan menghebohkan warga Dusun Pulka, Desa Nama Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat.
Ketiga anak yang hilang itu Yogi Tri Herlambang, Nizam Auvar Reza, Alfisa Zahra. Mereka hilang setelah bermain disekitar rumah mereka yang berbatasan dengan areal perkebunan kelapa sawit PT Langkat Nusantara Kepong (LNK).