Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi asal Indonesia, Gojek, mengungkapkan sejumlah fokus dan strateginya untuk menyongsong tahun 2021, mulai dari digitalisasi UMKM, hingga investasi teknologi dan sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi.
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, dukungan digitalisasi dan pertumbuhan UMKM di Indonesia maupun Asia Tenggara didasari oleh peran yang lekat di antara UMKM dan Gojek, terutama melalui layanan GoFood dan masa pandemi yang mendorong UMKM untuk go-digital.
"Peran UMKM tidak bisa lepas dari ekosistem Gojek. Di masa pandemi, merchant GoFood tumbuh 80 persen, jadi 900 ribu, dari sebelumnya di 2019 di angka 500 ribu," kata Kevin melalui konferensi daring "10 Tahun Gojek", Kamis.
Baca juga: Gojek gelar kopdar ajak mitra muda maknai Hari Sumpah Pemuda
"Pertumbuhan signifikan ini didorong oleh digitalisasi UMKM di masa pandemi, dan harapannya ini akan menjadi tren positif di jangka panjang, yang inklusif dan komperhensif untuk mempertahankan stabilitas usaha, dan responsif dengan perubahan gaya hidup masyarakat," imbuhnya.
Komitmen dalam mendukung digitalisasi UMKM antara lain ditandai dengan dihadirkannya layanan one-stop-solution yang dapat digunakan oleh para pelaku UMKM untuk memudahkan layanan dan transaksi mereka secara digital.
Selain UMKM, Gojek juga fokus pada investasi teknologi dan sumber daya manusia untuk bisa meningkatkan user experience bagi para konsumen maupun mitra, serta meningkatkan efisiensi untuk bisnis yang berkelanjutan.
Salah satu investasi strategis yang dilakukan Gojek pada 2020 adalah mengintegrasikan aplikasi Gojek secara global di Indonesia, Singapura, Vietnam dan Thailand.
Baca juga: GoPay Feed hadirkan opsi untuk sosial hingga donasi
Menurut Co-CEO Gojek Andre Soelistyo, hal ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat brand Gojek di pasar internasional sekaligus memberikan keleluasaan untuk percepatan pengembangan layanan di negara-negara Gojek beroperasi.
"Integrasi aplikasi Gojek secara global untuk menjangkau pasar internasional, hadirkan inovasi bagi pelanggan di Asia Tenggara, dan penyatuan aplikasi ini bisa menjadi otomasisasi di Asia Tenggara lebih cepat," kata dia.
Andre menambahkan, fundamental perusahaan di tahun 2020 semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (Gross transaction value - GTV) yang mencapai 12 miliar dolar AS (sekitar Rp170 triliun) atau meningkat 10 persen dibandingkan tahun lalu.
Pencapaian ini didorong oleh transaksi dari pengguna aktif bulanan (monthly active users) Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara.
Gojek fokus ke digitalisasi UMKM, investasi teknologi dan SDM di 2021
Kamis, 12 November 2020 22:30 WIB 531