Medan (ANTARA) - Pengamat ekonomi Sumut optimistis pertumbuhan ekonomi provinsi itu sepanjang 2020 bisa terealisasi 1-1,5 persen secara "year on year" melihat banyaknya kebijakan pemerintah yang mendorong perekonomian.
"Realisasi pertumbuhan ekonomi Sumut yang sebesar 1-1,5 persen itu memang sangat tergantung dengan perekonomian di triwulan IV, "ujar pengamat ekonomi Wahyu Ario Pratomo di Medan, Jumat (30/10).
Menurut Wahyu yang juga Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU), melihat banyaknya program pemerintah yang mendukung perekonomian sejak beberapa bulan terakhir, diyakini ekonomi Sumut semakin tumbuh membaik di triwulan IV.
Baca juga: Bulog: Stok terigu Sumut aman hingga Natal dan tahun baru
Beberapa program seperti penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk usaha kecil dan menengah (UKM) /Industri Kecil Menengah (IKM) dan relaksasi kredit sangat membantu membaiknya kinerja pengusaha UKM/IKM, koperasi dan pengusaha lain.
Bergeraknya dunia usaha yang otomatis diikuti membaiknya daya beli masyarakat akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Dengan ekonomi yang tren semakin membaik di triwulan IV, maka pertumbuhan ekonomi Sumut tidak lagi tumbuh dalam kondisi sangat berat sebesar 0,3-0,7 persen seperti yang diperkirakan. Tapi bisa 1-1, 5 persen," katanya.
Apalagi volume ekspor dan harga komoditas khususnya sawit semakin membaik.
"Memang pertumbuhan ekonomi Sumut 2020 yang 1-1,5 persen itu jauh di bawah prediksi awal saat sebelum pandemi COVID-19 yang diproyeksi bertumbuh 5,0-5,4 persen," katanya.
Termasuk jauh lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi 2019 yang 5,2 persen.
"Tetapi sudah sangat disyukuri kalau terwujud 1-1, 5 persen karena berhasil melewati kondisi sangat berat dengan pertumbuhan ekonomi yang sebesar 0,3-0,7 persen," katanya.
Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, menyebutkan, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020, lebih tinggi dari prakiraan semula atau menjadi di kisaran 1,2-1,6 persen.
"Banyaknya program. pemerintah secara nasional yang mendorong perekonomian dan kebijakan Pemprov Sumut termasuk dalam refocusing dan
belanja APBD, membuat ekonomi Sumut bisa sedikit tumbuh di tengah tekanan pandemi COVID-19," katanya.
Apalagi, harga komoditas ekspor khususnya crude palm oil (CPO) dan karet yang tren menguat menambah daya beli masyarakat.