Medan (ANTARA) - Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 23 kabupaten/kota di Sumatera Utara tahun ini diprediksi akan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang terancam anjlok terdampak pandemi COVID-19.
"Menjelang pilkada biasanya terjadi pergerakan ekonomi di tengah masyarakat sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut," ujar Pengamat Ekonomi Wahyu Ario Pratomo di Medan, Kamis.
Pergerakan ekonomi terjadi karena sebelum pilkada para calon melakukan banyak kegiatan untuk mengkampanyekan diri mereka.
Baca juga: Ekonomi Sumut tumbuh 4,65 persen
Ia mengharapkan pilkada serentak pada 23 daerah di Sumut juga berjalan aman dan lancar sehingga tidak menjadi penambah turunnya pertumbuhan ekonomi Sumut pada tahun 2020.
Wahyu memperkirakan tahun 2020 perekonomian di Sumut tanpa dorongan pilkadahanya akan tumbuh sekitar 2,5 persen hingga 3 persen.
Pertumbuhan ekonomi Sumut sudah terganggu sejak triwulan I walau belum terlalu besar akibat terimbas dampak pandemi COVID-19.
Baca juga: Bantuan pemerintah akan mendorong daya beli masyarakat
"Triwulan I ekonomi Sumut tumbuh 4,9 persen.Perekonomian akan turun drastis di triwulan II ini yakni April - Juni," katanya.
Pertumbuhan ekonomi Sumut yang 2,5 persen hingga 3 persen pada tahun 2020, kata dia, jauh lebih rendah dari 2019 yang sebesar 5,22 persen dan bahkan di bawah 2018 yang tumbuh 5,18 persen.
"Namun meski pertumbuhan ekonomi anjlok akibat pandemi COVID-19, ekonomi Sumut bisa cepat pulih lagi kalau Virus Corona itu berlalu," katanya.
Pilkada serentak diprediksi akan mampu dongkrak pertumbuhan ekonomi Sumut
Kamis, 7 Mei 2020 16:41 WIB 995