Medan (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumut pada tahun 2020 hanya sebesar 1,2 - 1,6 persen kalau pandemi COVID-19 berlangsung hingga akhir tahun.
"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2020 sudah sedikit terganggu dampak COVID-19.Sementara perekonomian di triwulan II dipastikan turun," ujar
Kepala Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Jumat.
Pada triwulan I 2020, ekonomi Sumut masih bisa bertumbuh 4,65 persen. Meski sudah sedikit terganggu, angka pertumbuhan ekonomi Sumut itu cukup bagus .
Bahkan di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya bertumbuh 2,97 persen.
Baca juga: Pilkada serentak diprediksi akan mampu dongkrak pertumbuhan ekonomi Sumut
"Pada triwulan II dan III, ekonomi terganggu karena terjadi penurunan daya beli masyarakat dampak COVID-19," katanya.
BI memperkirakan pada triwulan II tahun 2020 ekonomi Sumut hanya bertumbuh 1,5 - 1,9 persen. Sementara pada triwulan III tahun 2020, ekonomi Sumut hanya akan bertumbuh 2 - 2,5 persen dengan asumsi COVID-19 sudah usai di akhir Juni 2020.
Baca juga: Ekonomi Sumut tumbuh 4,65 persen
"Kalau nyatanya pandemi COVID-19 berlangsung lama atau hingga waktu Desember 2020, maka ekonomi Sumut akan mengalami kondisi terberat yakni hanya bertumbuh 1,2- hingga 1,6 persen," katanya.
Untuk menekan tekanan pertumbuhan ekonomi, katanya, dalam jangka pendek, Pemprov Sumut harus bisa mendorong peningkatan daya beli masyarakat.
"Harus didorong kegiatan ekonomi padat karya seperti bisnis pembuatan masker, face shield, mendorong perdagangan sistem daring, jasa pengantaran perdagangan online dan lainnya," katanya.
BI: Pertumbuhan ekonomi Sumut 2020 hanya 1,2 - 1,6 persen
Sabtu, 9 Mei 2020 2:18 WIB 2231
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat . ANTARA/Evalisa Siregar.
