Medan (ANTARA) - Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Denny S Wardhana, mengatakan, PHRI masih menunggu kelanjutan rencana kerja sama penyediaan ruang isolasi Orang Tanpa Gejala (OTG) COVID-19 di Sumut.
"Hingga saat ini, rencana kerja sama penyediaan kamar hotel untuk kamar. isolasi pasien OTG COVID-19 di Sumut belum berjalan,"ujarnya di Medan, Rabu (21/10).
Denny mengaku, tidak mengetahui persis kenapa kerja sama itu belum berjalan dengan alasan belum ada informasi lebih lanjut.
Baca juga: Sempat anjlok, tingkat hunian hotel berbintang di Medan naik jadi 30 persen
Baik informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, maupun Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Sumut.
"PHRI masih menunggu, setelah sebelumnya BNPB meminta 1.100 kamar hotel di Sumut bersiap untuk dijadikan sebagai ruang isolasi bagi pasien COVID-19 tanpa gejala,"katanya.
Sebanyak 1.100 kamar hotel untuk pasien positif/terkonfirmasi tanpa gejala itu tersebar di Sumut.
Baca juga: 1.100 kamar hotel di Sumut disiapkan untuk isolasi pasien COVID-19
Masing - masing sebanyak 600 kamar untuk wilayah Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidang).
Kemudian Asahan dan Kisaran (100) , Siantar, Simalungun (100) dan Karo (50) serta Nias, 250 kamar.
"Sejumlah hotel di Sumut sudah siap, walau dengan sangat hati-hati dengan pertimbangan untuk perkembangan bisnis hotel ke depannya," katanya.
Namun, ujar Denny, tentunya hotelnya diverifikasi pihak terkait dulu untuk memastikan memenuhi standar sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala itu.
"Kalau pun kerja sama tidak jadi dengan pertimbangan bahwa pasien COVID-19 tidak bertambah signifikan atau semakin banyak pasien yang sembuh, PHRI sangat bersyukur, " katanya.
PHRI sangat berharap pandemi COVID-19 berakhir, agar perekonomian pulih kembali dan bisnis pariwisata termasuk perhotelan bergerak positif.
Hingga pekan ini, tingkat hunian hotel berbintang di Medan masih di kisaran 20-30 persen.
"Meski sudah bergerak naik sejak anjlok ketika awal pandemi COVID-19, tingkat hunian hotel 20-30 persen itu belum bisa memenuhi biaya operasional hotel sehingga masih hanya sebagian kamar yang dijual dan sebagian pekerja juga masih dirumahkan, " ujar Denny.
Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi, mengatakan, mengatakan, kerja sama itu di bawah koordinir BPBD Sumut.
"Konfirmasi ke BPBD Sumut ya," ujar Aris yang juga Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sumut.