Jakarta (ANTARA) - Penyidik Bareskrim Polri telah memeriksa sebanyak 105 saksi dalam penyelidikan penyebab kebakaran Gedung Kejaksaan Agung.
Mereka yang diperiksa mulai dari pejabat Kejagung hingga office boy (OB) Kejagung.
"Informasi pada hari ini, penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap 105 saksi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (31/8).
Seratusan saksi ini digali keterangannya demi mengungkap penyebab kebakaran tersebut.
Baca juga: Gedung Kejaksaan Agung RI terbakar
"Yang diperiksa itu office boy sebanyak 54 orang, cleanning service sebanyak 20 orang, keamanan dalam kantor Kejaksaan Agung sebanyak 10 orang, PJU (pejabat utama) atau PNS sebanyak lima orang, tukang sebanyak tujuh orang, swasta sebanyak tujuh orang dan teknisi sebanyak dua orang," paparnya.
Selain itu, tim Laboraturium Forensik Polri juga melakukan olah TKP untuk selanjutnya dianalisa di Puslabfor Polri. Temuan-temuan inilah yang nantinya akan dicocokkan dengan keterangan para saksi.
"Jadi kami bekerja secara pararel. Penyidik melakukan pemeriksaan terhadap saksi, Labfor melakukan olah TKP tahap 1 dan tahap 2 dengan mengumpulkan temuan di lapangan yang selanjutnya dilakukan analisa oleh Puslabfor Bareskrim Polri," tuturnya.
Baca juga: Kemenkeu sebut Gedung Kejaksaan Agung belum diasuransikan
"Nantinya hasil dari analisa tersebutlah yang akan menentukan kasus ini terkait dengan bencana atau unsur lainnya. Selanjutnya hasil tersebut akan dicocokkan dengan keterangan saksi dan hasil di lapangan," ujar dia.
Awi pun meminta publik untuk bersabar menunggu kinerja penyidik Bareskrim Polri. Ia memastikan Polri bekerja profesional dan transparan untuk mengungkap penyebab kebakaran gedung Kejagung.
"Mohon bersabar menunggu, menghormati dan memberikan kesempatan untuk Puslabfor Bareskrim Polri dan tim bekerja," kata dia.
Sebelumnya, Gedung Utama Kejagung dilalap si jago merah pada Sabtu (22/8) sekitar pukul 19.00 WIB. Puluhan unit mobil pemadam kebakaran dan ratusan petugas damkar gabungan berupaya memadamkan api hingga Minggu (23/8) pagi.