Semarak HUT Ke 75 RI, Pemuda dan Mahasiswa tanam ratusan mangrove di Langkat

Langkat (ANTARA) - Semarakkan HUT Ke-75  Republik Indonesia, kelompok pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Langkat melakukan penanaman ratusan batang mangrove (bakau) di Desa Sungai Ular, Kecamatan Secanggang.

"Ada beberapa organisasi kepemudaan yang melakukan penanaman pohon mangrove yang digagas PK KNPI Secanggang bersama PC PMII Langkat-Binjai, DPK BKPRMI Kecamatan Secanggang, FKPPI Kecamatan Secanggang, IPK Kecamatan Secanggangn," kata Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Secanggang Hendri Setiawan didampingi Sekretaris Andra Mulia Fatwa, di Sei Ular Secanggang, Senin (17/8).

Penanaman ratusan pohon mangrove di Desa Sungai Ular, Kecamatan Secanggang itu merupakan bentuk pesan bahwa alam Republik Indonesia harus dilestarikan, kata Hendri Setiawan.

Baca juga: 196 narapidana Rutan Kelas II B Tanjung Pura Langkat dapat remisi HUT ke-75 RI

“Melalui momentum Kemerdekaan Ke-75 Republik Indonesia ini, kami mengajak seluruh masyarakat khususnya Kecamatan Secanggang, untuk tetap melestarikan lingkungan, salah satunya dengan cara menanam pohon seperti yang saat ini kami laksanakan bersama rekan rekan pemuda dan mahasiswa, yang mana pohon yang ditanam nantinya akan dinikmati oleh anak cucu kita dimasa yang akan datang," ujarnya.

Baca juga: Bupati Langkat pimpin upacara HUT ke-75 RI

Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada PC PMII Langkat-Binjai, DPK BKPRMI Kecematan Secanggang, FKPPI Kecamatan Secanggang, IPK Kecamatan Secanggang, Kepala Desa Sungai Ular, tokoh pemuda Kabupaten Sahmuzar yang telah ikut berpartisipasi dalam mensukseskan kegiatan tersebut.

Ketua PC PMII Langkat Binjai Khairul Ramadhan mengatakan bahwa “PC PMII Langkat–Binjai akan siap untuk terus melibatkan kader dan warga nya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan melestarikan Alam.

Karena hal itu sebagai wujud nyata nilai dasar Pergerakan PMII yaitu Hablum Minal Alam, sembari mengajak untuk bersama membangun budaya sadar menanam, menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan, jika bukan kita siapa lagi, jika tidak sekarang kapan lagi, kata Khairul Ramadhan.