Jakarta (ANTARA) - Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, menyebut Sergio Romero sebagai kiper unik yang selalu tampil optimal setiap kali diberi kepercayaan berada di bawah mistar gawang Setan Merah musim ini.
Kendati jadi pilihan kedua setelah David de Gea di Liga Premier Inggris, Romero tampak menjadi andalan utama Solskjaer kala MU tampil di Liga Europa musim ini.
Dari 11 pertandingan yang sudah dijalani di kompetisi kasta kedua Eropa itu, Romero hanya absen dua kali, seolah mengisyaratkan kiper gaek Argentina itu bakal kembali dipercaya ketika MU menghadapi Sevilla dalam laga semifinal Liga Europa di Stadion RheinEnergie, Cologne, Jerman, Minggu (16/8) waktu setempat (Senin WIB).
Baca juga: Solskjaer berharap MU bisa tembus final pertama mereka musim ini
"Saya pikir Sergio ada di situasi unik atau spesial, sebab ia bersaing dengan salah satu kiper terbaik dalam 10 tahun terakhir," kata Solskjaer dalam jumpa pers pralaga dilansir laman resmi UEFA, Sabtu malam.
"David de Gea memang tampil luar biasa, tetapi penampilan Romero yang selalu optimal tiap diberi kepercayaan tentu berkata banyak soal kemampuannya," ujarnya menambahkan.
Ketika menghadapi FC Copenhagen di perempat final, Romero tak terlalu banyak mendapat pekerjaan sebab tim Denmark itu gagal menemui sasaran dari hanya sembilan percobaan tembakan sepanjang 120 menit.
Romero kemungkinan besar akan kembali dipercaya mengawal gawang MU melanjutkan tren yang sudah diperlihatkan Setan Merah di Liga Europa musim ini.
Baca juga: MU siap bersaing dengan Chelsea untuk dapatkan Ben Chilwell
Semifinal Liga Europa jadi kali ketiga MU mencapai babak empat besar, kendati di Piala FA dan Piala Liga Inggris penampilan mereka selalu berakhir kekecewaan.
Hal itu menurut Solskjaer mendorong motivasi lebih bagi ia dan skuatnya untuk bisa melunasi kekecewaan tersebut ketika menghadapi Sevilla besok.
"Kami dua kali berada di semifinal musim ini dan hasilnya selalu tidak memuaskan," kata Solskjaer.
"Strategi kami jelas, mencetak lebih banyak gol dibanding lawan. Pertandingan semacam ini kerap kali ditentukan oleh optimalisasi bola mati berpadu dengan kehebatan individual sejumlah pemain," pungkas legenda Old Trafford itu.