Medan (ANTARA) - Bulog Sumut menerima jatah gula dari kantor pusat dengan total 3.050 ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di provinsi itu.
"Gula yang masuk ke Sumut terus dijual untuk memenuhi ketersediaan gula di tengah masyarakat," ujar Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sumut, Arwakhudin Widiarso di Medan, Minggu (26/7).
Dari total yang sudah masuk, hingga Jumat lalu, stok gula Bulog Sumut tinggal 300 ton.
Baca juga: Pembelian beras Bulog Sumut bertambah walau harga beli di atas HPP
Stok itu, kata Wiwek (panggilan akrab Arwakhudin Widiarso) masih memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Apalagi, kata dia, saat ini pembelian konsumen tidak jor - joran karena harga jual di pasar relatif stabil di kisaran harga eceran tertinggi (HET)
Oleh karena harga gula di pasar Medan sudah terus turun, Bulog sudah menghentikan operasi pasar (OP) dan fokus menjual ke distributor dan Rumah Pangan Kita serta menjual langsung dengan sistim daring.
Baca juga: Bulog Sumut jamin stok gula bisa penuhi kebutuhan konsumen
"Stok masih akan tetap aman karena Bulog Sumut akan tetap mendapat jatah gula dari pusat," ujar Wiwiek.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Zonny Waldy, mengatakan, Disperindag Sumut terus melakukan pantauan dan pengawasan untuk menjaga kestabilan harga gula kristal putih tersebut setelah sebelumnya sempat seharga Rp40. 000 per kg.
"Pemprov Sumut sebelumnya sempat menggelar OP gula dengan merek Raja Lebah untuk menekan harga salah satu bahan pokok utama masyarakat itu," katanya.