Medan (ANTARA) - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) mengungkapkan ekspor karet asal Sumatera Utara (Sumut) ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), sejak Mei 2020 meningkat setelah bulan - bulan sebelumnya anjlok dampak pandemi COVID-19.
"Pada Mei, posisi RRT sudah menempati urutan kedua terbesar dari total ekspor karet Sumut. Padahal sebelumnya, RRT masih di urutan ke tujuh, " ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Selasa.
Baca juga: Permintaan karet Sumut dari Jepang dan RRT naik pada awal normal baru
Baca juga: Gapkindo: Penjualan karet Sumut di pasar lokal juga tertekan
Pada Mei, ekspor karet Sumut ke RRT sebanyak 2.591 ton dari total ekspor komoditas itu yang sebanyak 14.975 ton.
"Pada Juni ini diperkirakan ekspor karet ke RRT naik dibandingkan Mei karena sejumlah importir yang sebelumnya meminta penundaan pengapalan akibat COVID-19, sudah mulai meminta pengapalan di bulan ini (Juni, red), " ujarnya.
Gapkindo memprediksi ekspor karet Sumut pada Juni lebih tinggi dari. Mei yang 14.975 ton.
Walaupun, kata dia, diakui, ekspor di Juni 2020 masih akan lebih rendah dari realisasi Juni 2019 dan 2018.
Pada Juni 2019, ekspor karet Sumut . 29.050 ton dari periode sama 2018 sejumlah 29.494 ton
*Dengan memasuki era normal baru, negara tujuan ekspor karet Sumut pada Juni diperkirakan lebih banyak dari posisi Mei yang ke 27 negara, " katanya.
Adapun ekspor karet Sumut terbesar di posisi Mei masih ke Jepang dengan total sebesar 3.985 ton atau 26,61 persen dari total ekspor karet Sumut.
Serta terbesar ketiga ke Amerika Serikat sebesar 10, 70 persen.