Tapanuli Selatan (ANTARA) - Panen supron 2 (musim tanam Oktobober - Maret) padi varietas lokal Siporang Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mencapai hasil 8,56 ton per hektare (ha).
"Ada peningkatan sekitar 20 persen bila di banding panen periode sama dengan sebelumnya berkisar 6,6 ton/ha," kata Kadis Pertanian Tapsel Bismark Muaratua Siregar, Jumat (19/6) melalui Kaseksi Data dan Informasi Yenni Lubis.
Gabah kering panen yang 8,56 ton per ha ini menurut Yenni didampingi PPL WKPP Baringin Rahdian Pakpahan dan BPP Sipirok Junna Siregar didapat setelah hasil ubinan 5,36 kg.
"Hasil ubinan oleh BPS di lahan anggota kelompok tani Jekson Sihotang di Lingkungan Huta Raja Kelurahan Baringin, Kecamatan Sipirok yang disaksikan pihak Dinas Pertanian Sumatera Utara, PPL Se Kecamatan Sipirok, mahasiswa Polbangtan Medan, dan lainnya," katanya.
Teknologi di pakai menggunakan pupuk non subsidi urea 50 kg dan Amapos 50kg. Pemupukan pertama umur 45 hari setelah tanam dan super vit 3 kg setelah padi umur 90 hari setelah tanam.
"Memang sesuai arahan Provinsi Sumut untuk menjaga atau mempertahankan hasil yang maksimal petani diharapkan mengubah jarak tanam dengan sistem legowo 4:1. Dimana jumlah rumpun akan lebih banyak dibanding dengan yang dilakukan petani sekarang dengan sistem teras 20 cm×35 cm," ungkap Yenni
Dinas Pertanian Tapanuli Selatan lebih jauh berharap dengan selesainya panen ini agar supaya petani terus menanam padi untuk mengenjot luas tambah tanam (LTT) dalam rangka mendukung ketahanan pangan apalagi dimasa COVID-19 serta mendukung visi misi Tapanuli Selatan mewujudkan msyarakat yang sehat, cerdas, dan sejahtera.
Hasil panen varietas padi lokal Siporang Sipirok ini juga boleh dikatakan tidak kalah dengan varietas padi yang berasal dari luar lainnya seperti ciherang, inpari, mikongga, IR 64.