Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Edward Faisal mengatakan virus corona penyebab penyakit COVID-19 yang menempel di telepon genggam (handphone) bisa bertahan hingga lima hari.
"Itu bisa meningkatkan risiko sebenarnya, HP itu bahan material plastik atau metal, saat virus nempel di gawai kita itu bisa bertahan sampai 5 hari," kata Edward dalam gelar wicara virtual yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencanan (BNPB), Jakarta, Rabu.
Baca juga: Ilmuwan Singapura segera uji coba vaksin COVID-19 pada manusia
Baca juga: Jangan bicara di transportasi publik demi mencegah penyebaran virus corona
Edward mengatakan berbicara langsung melalui telepon genggam di ruang publik seperti di stasiun kereta dan di dalam kereta, Edward mengatakan bisa meningkatkan potensi terpapar virus penyebab COVID-19.
Oleh karena itu, Edward mengimbau untuk tidak berbicara langsung melalui telepon genggam saat berada di dalam kereta rel listrik (KRL).
Baca juga: Corona di AS sudah mencapai 2.104.346 kasus, dengan 116.140 kematian
Risiko keterpaparan virus itu bukan hanya membahayakan diri sendiri tapi juga bisa berbahaya bagi keluarga di rumah.
"Kalau kita sayang sama orang di rumah di sekitar sebaiknya jangan keluarkan HP (di dalam kereta), itu yang terbaik sebetulnya," tuturnya.
Pengguna kereta rel listrik Rachma Rini menuturkan akan menjadi tantangan tersendiri untuk para pengguna kereta agar bisa menyimpan telepon genggam dengan baik selama melakukan perjalanan dengan kereta untuk bisa menghindari potensi terpapar virus.
Ke depannya, dia mengupayakan untuk tidak mengeluarkan telepon genggam selama di kereta.
Dokter: Virus corona menempel di telepon genggam bertahan lima hari
Rabu, 17 Juni 2020 12:49 WIB 1477