Aekkanopan (ANTARA) - Bupati Labuhanbatu Utara H Kharuddin Syah SE terkejut mendengar kabar dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI. Namun ia menyerahkan semua peristiwa itu kepada ketentuan Allah SWT.
Ungkapan itu diutarakannya kepada wartawan di Cafe Labas yang berada di perbatasan Asahan-Labura, Kamis dinihari saat istirahat sekembalinya dari Medan.
"Saya terejut," akunya.
Baca juga: Kadis Kominfo sangkal Bupati Labura ditahan
Disebutkannya, dirinya mendapat kabar tersebut saat dalam perjalanan menuju Medan untuk melayat adik mertuanya yang meninggal dunia. Padahal pada pagi hingga menjelang sore dirinya memantau pembagian BLT di Kampung Mesjid Kecamatan Kualuhhilir.
Akibat kabar itu, pria yang akrab disapa H Buyung itu, teleponnya nyaris tak berhenti berdering karena banyaknya orang ingin mengetahui kebenarannya. Bahkan Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Drs H Musa Rajeckshah pun menelepon.
Saat di Medan, kenangnya, lebih kurang 10 doktor dari berbagai disiplin ilmu pun bertanya padanya. "Ada 10 doktor dan profesor yang datang saat saya minum di Suffi Cafe di Medan. Saya aja heran," ujarnya.
Selain itu, tidak sedikit tuan guru dan mursyid yang menghubungi. "Ini SMS dari tuan guru yang bertanya sama aku," kata pria yang mendapat gelar Khadimul Masyaikh dari TGB Dr Ahmad Sakban Rajagukguk MA itu sambil memperlihatkan HP-nya.
Pria yang dikenal bicara ceplas ceplos itu mengaku mengambil hikmah atas peristiwa itu. "Ternyata sangat banyak orang yang perduli sama aku. Bukan hanya dari Sumut, dari Jawa juga banyak yang menelepon," terangnya.
Dari peristiwa itu, ia mengambil hal positifnya. "Saya berfikir positif dan menyerahkan semuanya kepada Allah," tandas mantan Ketua DPW Partai Bintanh Reformasi (PBR) dan anggota DPRD Sumut itu.
Bupati Labura: Saya terkejut, serahkan semuanya kepada Allah
Kamis, 11 Juni 2020 1:17 WIB 5184