Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan, naik menembus level psikologis 5.000 mengikuti penguatan tajam bursa saham global.
Pada Senin pukul 09.37 WIB, IHSG menguat 108,5 poin atau 2,19 persen ke posisi 5.056,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,13 poin atau 2,87 persen menjadi 792,8.
"Kami perkirakan IHSG akan kembali menguat pagi ini mengikuti pergerakan positif bursa global," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporannya di Jakarta, Senin.
Bursa AS ditutup menguat cukup tajam Jumat (5/6), setelah rilis laporan tenaga kerja AS pada Mei menunjukkan adanya penambahan 2,5 juta pekerjaan dan penurunan angka pengangguran menjadi 13,3 persen setelah bisnis mulai dibuka kembali setelah lockdown beberapa waktu.
Indeks Dow Jones menguat tajam 3,2 persen dan S&P 500 menguat 2,6 persen. Sedangkan Nasdaq menguat 2,1 persen dan sempat menyentuh level tertingginya sepanjang masa.
Pada perdagangan akhir lalu, IHSG ditutup naik 0,63 persen ke level 4,947.8. Investor asing mencatatkan jual bersih pada pasar reguler sebesar Rp264,4 miliar namun beli bersih pada pasar negosiasi senilai 213,4 miliar.
Selama minggu lalu, investor asing tercatat melakukan beli bersih Rp3,4 triliun atau total Rp Rp11,3 triliun dalam sebulan terakhir.
Dari sisi komoditas, minyak Brent akhir pekan lalu menguat 2,3 persen ke 42,3 dolar AS per barel dan WTI menguat 2,1 persen ke level 39 dolar AS per barel mengantisipasi pertemuan OPEC+.
Di sisi lain emas melemah 2,7 persen ke 1.680,4 dolar AS per troy once, level terendahnya sejak 3 April, dan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik 8,5 basis poin ke level 0,903 persen karena laporan tenaga kerja yang jauh lebih baik dari perkiraan.
Bursa saham regional pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 212 poin atau 0,93 persen ke 23.075,73, indeks Hang Seng naik 171,8 poin atau 0,69 persen menjadi 24.942,21, dan indeks Straits Times menguat 28,97 poin atau 1,05 persen ke 2.780,47.