Medan (ANTARA) - Sebanyak 48 pengusaha UMKM di Sumut berjualan dengan sistem daring di '"Kampung Ramadan" Medan dengan harapan kinerja bisnis kembali berjalan.
"Kampung Ramadan dibuka dengan harapan bisa menjawab keluhan UMKM di Provinsi Sumut, khususnya Kota Medan tentang terganggunya bisnis akibat COVID-19," ujar Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Medan, Senin.
Edy meresmikan Kampung Ramadan itu dengan menjaga jarak atau hanya dari mobilnya.
Menurut Edy, peresmian Kampung Ramadan dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Sumut sebagai upaya pemulihan ekonomi UMKM.
Sebanyak 48 UMKM itu antara lain merupakan binaan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumut.
"Kampung Ramadan yang sudah dibuka mulai 28 April dan berlangsung hingga 21 Mei 2020 di halaman Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Jalan Gatot Subroto Medan, diharapkan diminati masyarakat," ujarnya.
Yang pasti, ujar gubernur, transaksi di Kampung Ramadan itu dengan menggunakan jasa online atau drive thru.
"Bisnis sistim online itu untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Sumut.Semua masyarakat harus berperan dalam mengatasi COVID-19," ujar Gubernur Sumut
Kepala BPBD Sumut sekaligus Ketua Pengendali Operasi GTPP COVID-19 Sumut, Riadil Akhir Lubis, menegaskan, peresmian itu dibuat tidak melanggar protokol penanganan COVID-19.
Kampung Ramadan dilaksanakan dengan tetap mengedapankan kedisiplinan protokol kesehatan COVID-19.
Plt Kadis Koperasi dan UMKM Sumut Mohammad Ridho Haikal mengatakan, Kampung Ramadan bertujuan menguatkan kapasitas SDM UMKM.
"Kegiatan itu diharapkan memberikan semangat pada wirausahawan yang terdampak COVID-19." katanya.