Bandarlampung (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan gempa bumi tektonik yang terjadi pada Minggu pukul 14.06.46 WIB di wilayah perairan Selat Sunda dan dirasakan sejumlah warga di beberapa daerah di Provinsi Lampung, tidak berpotensi menimbulkan ancaman tsunami.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter awal dengan magnitudo M=5,3 yang selanjutnya dimutakhirkan menjadi M=5,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6.37 derajat Lintang Selatan (LS) dan 104.63 derajat Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 99 km arah selatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung pada kedalaman 62 km.
Terasa getaran seakan-akan truk berlalu, di Panimbang, Binuangeun, Malingping, Banten II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu), Kota Bandarlampung, Munjul, Cijaku, Natar, Lampung Selatan II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), Liwa, Lampung Barat I-II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Namun, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
BMKG menegaskan pula, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Namun warga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah.