Tapanuli Utara (ANTARA) - Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Tapanuli Utara, Nikson Nababan didampingi juru bicaranya, Indra Sahat Simaremare, Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung akan tetap melayani pasien pascasejumlah 45 tenaga medisnya menjalani isolasi atas hasil reaktif tes cepat dalam penanganan antisipatif penyebaran virus COVID-19 yang diterapkan di RSUD Tarutung.
"Meski sejumlah petugas medis RSUD Tarutung mendapatkan cobaan berat dalam keberlangsungan pelayanan medis setelah 45 petugas dinyatakan reaktif rapid tes dan terpaksa diisolasi, saya perintahkan agar pelayanan bagi pasien umum tetap dijalankan," terang Nikson, Sabtu (1/5).
Baca juga: Pembangunan ruang isolasi COVID-19 berbiaya Rp2 miliar dikebut, rampung dalam 10 hari
Baca juga: Kondisi kesehatan 48 petugas medis yang reaktif tes cepat COVID-19 stabil
Dalam menyikapi kenyataan tersebut, untuk sementara dokter dan tenaga medis lainnya yang diduga terpapar COVID-19 berdasarkan tes cepat hanya akan diperbolehkan melayani konsultasi kesehatan via telpon atau secara daring.
"Intinya itu, pelayanan medis tetap berjalan namun bukan dilayani secara langsung, melainkan melalui sistem daring," ungkapnya.
Kebutuhan pelayanan medis tersebut juga akan disiasati dengan penyediaan lokasi pelayanan bagi pasien yang membutuhkan pelayanan medis atau pengobatan secara umum.
"Saya sudah perintahkan agar dipersiapkan ruangan untuk melayani pasien berobat umum maupun rawat jalan," tukasnya.
Semua fasilitas akan dipersiapkan dalam mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus corona.
"Kita akan tetap memanfaatkan fasilitas RSUD Tarutung semaksimal mungkin demi pelayanan publik," imbuhnya.
Menurutnya, pelayanan umum akan tetap dijalankan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat akan pelayanan medis.