Tapanuli Selatan (ANTARA) - Petani di Kabupaten Tapanuli Selatan memanen padi Silottik, varietas unggul lokal bersertifikat. Hasilnya cukup baik sekitar 6,2 ton dalam per hektare (Ha).
Koordinator BPP Marancar, Azhar Nasution yang menghubungi, Sabtu (25/4), mengatakan petani yang memanen padi jenis Silottik itu Kelompok Tani Saroha, di Desa Haunatas, Kecamatan Marancar Wilayah setempat.
Baca juga: Tapsel hingga Jumat sore nihil PDP dan positif COVID-19, ODP 8 orang
Baca juga: HMI Cabang Padangsidimpuan bagi sembako di tanah kelahiran Lafran Pane
Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul M.Pasaribu mengungkapkan, bahwa padi Silottik salahsatu dari 5 varietas unggul lokal yang suda memeroleh pengakuan dar Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian pada Tahun 2019 lalu.
"Selain Silottik, varietas unggul lainnya Siporang, Sipulo dan Sipulo Pandan, dan Silatihan. Benih padi berlabel (sertifokat) yang akan mendorong peningkatan produksi pertanian sawah karena semakin dikenal luas dan bahkan peminatnya bisa semakin tinggi pula," ujarnya.
Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini, mengatakan selaku pendamping Kostratani di Kabupaten Tapanuli Selatan, Polbangtan Medan di tengah COVID-19 juga terus memantau perkembangan pertanian Sumatera Utara.
"Walau keterbatasan karena harus 'physical distancing' tetapi kita terus berkoordinasi secara virtual dengan video conference dan media sosial termasuk update potensi panen dan kegiatan PPL termasuk panen padi Silottik di Marancar," ungkapnya.
Sebab, Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian (BPPSMP) Kementan juga menekankan meski ditengah COVID-19, SDM pertanian yang bekerja di lapangan dan para petani produsen pangan harus tetap semangat. Tujuannya, untuk dapat meningkatkan hasil panen dan ketersediaan 11 komoditi strategis yakni padi, bawang merah, bawang putih, jagung, cabe merah, cabe rawit, telur, minyak goreng, gula, daging ayam, dan daging sapi.
"Pengawalan 11 komoditi strategis pangan nasional tersebut dilakukan melalui pendampingan program Kostratani di seluruh daerah. Polbangtan Medan yang juga diberi amanah sangat bettanggungjawab mengawal perkembangan 11 komiditi itu di Sumut," kata Yuliana.
Kementerian Pertanian juga sangat mendukung regulasi yang memudahkan produsen/petani untuk ikut serta dalam usaha penangkaran benih padi lokal serta telah dilepasnya sejumlah varietas lokal yang memiliki berbagai keunggulan.
"Menteri Pertanaian Syahrul Yasin Limpo, menyatakan varietas unggul lokal akan memberikan beragam pilihan bagi produsen/petani dalam peningkatan produksi pangan, sehingga diharapkan tercapai swasembada pangan dan angka impor beras semakin berkurang," tambah Yuliana.
Azhar Nasution lebih jauh mengatakan panen jenis padi Silottik 6,2 ton per Ha oleh Kelompok Tani Saroha itu potensi panennya diatas luas lahan 10 Ha. "Semangat petani Marancar mendukung ketahanan pangan dengan segala keterbatasan akibat situasi wabah COVID-19 ini juga tetap waspada untuk menjaga kesehatannya," ujarnya.