Medan (ANTARA) - Pasar Sumut dibanjiri bawang.merah asal Sumatera Barat (Sumbar) dengan harga jual yang cenderung menguat menjadi sekitar Rp50.000 - Rp54.000 per kg.
'Biasanya bawang merah di Sumut merupakan hasil dari Brebes, Jawa Tengah dan India.Tapi sejak wabah COVID-19 dan khususnya jelang puasa Ramadhan, pasokan bawang Sumut dari Sumbar," ujar.pedagang bawang, Hj Ibnu di Medan, Selasa.
Pasokan dari Brebes dan khususnya India terganggu akibat pandemi wabah virus Corona (COVID-19).
Baca juga: Harga daging sapi di Sumut bergerak naik jelang Ramadhan
Harga bawang merah yang mahal itu didorong semakin terbatasnya pasokan dari Sumbar.
"Pasokan dari Sumbar juga berkurang karena permintaan bawang di daerah itu juga lagi meningkat karena mau puasa Ramadhan," katanya.
Dia menjelaskan, sebelum seharga Rp48.000 - Rp50.000 per kg, harga bawang merah masih Rp35 ribuan dan terus naik.
Baca juga: Harga gula pasir di Sumut naik terus capai Rp20.000 per kg
Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Taufik Batubara, mengakui hingga saat ini, Sumut masih kekurangan produksi bawang merah sehingga mengandalkan pasokan dari Brebes, Jawa Tengah dan bahkan impor.
Mengatasi kekurangan produksi, Pemprov Sumut, katanya sudah mengembangkan bibit bawang merah unggul melalui para penangkar di enam kabupaten/kota untuk memenuhi kebutuhan komoditas tersebut di provinsi itu yang terus meningkat
Pengembangan bibit bawang di enam daerah itu masing - masing Kota Medan, Serdangbedagai, Deliserdang, Batubara, Simalungun, Karo dengan total 9 hektare.
Taufik yang mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Dahler Lubis, mengatakan, pengembangan bibit di enam daerah dengan total areal 9 hektare itu akan menghasilkan produksi sekitar 56 ton.
Satu hektare bibit dengan varietas unggul itu produksinya sekitar 7 ton.