Tapanuli Utara (ANTARA) - Dua orang pekerja yang memiliki keahlian dibidang operator "crane" pada konsorsium perusahaan Sarulla Operation Limited yang mengelola proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Pahae, Kabupaten Tapanuli Utara terpaksa dipulangkan setelah keduanya menolak penerapan standar operasional prosedur isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.
"Saat keduanya menolak untuk diisolasi sesuai SOP pencegahan penyebaran virus COVID-19 yang telah diterapkan SOL bagi warga yang datang dari luar Taput, mereka terpaksa dipulangkan," ungkap Humas Eksternal SOL, Industan Sitompul, Senin (13/4).
Baca juga: PDP COVID-19 meninggal di RSUD Tarutung akibat sesak napas
Disebutkan, kedua pekerja yang dipulangkan merupakan warga Medan dan Simalungun.
"Sejak tiba pada Jumat malam, 10 April 2020, keduanya diminta untuk mengisolasi diri, namun keduanya tidak bersedia," ujarnya.
Sehingga, sebagai bentuk penegasan pemberlakuan SOP pencegahan penyebaran virus yang saat ini menjadi pandemi, pihaknya terpaksa memulangkan keduanya.
"Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah dan komitmen PLTP Sarulla dalam mencegah penularan COVID-19," jelasnya.
Menurutnya, kedua pekerja tersebut langsung dipulangkan ke daerah asalnya pada keesokan harinya, pada Sabtu, 11 April 2020.
"Ini juga berlaku bagi semua setiap tenaga kerja yang datang dari luar Taput, wajib isolasi dan tidak ada yang diistimewakan. Saat tidak bersedia diisolasi sesuai SOP, langsung kita pulangkan," tukasnya.