Tanjungbalai (ANTARA) - Koordinator Humas Gugus Tugas COVID-19 Kota Tanjungbalai, Walman R Girsang menyatakan warga yang meninggal di RSUD Tengku Mansyur Tanjungbalai mengalami sesak napas dan demam.
Hal itu diungkapkan Walman, Kamis (9/4), menjawab dan meluruskan informasi yang viral di media sosial terkait video dan foto yang diunggah sejumlah akun Facebook serta beredar di WA tentang pemakaman seseorang oleh petugas RSUD Tenggu Mansyur yang menggunakan APD.
Menurut Walman, yang dimakamkan adalah jenazah Andi Sitorus warga Kapias Batu Delapan, Kabupaten Asahan yang sempat menjalani perawatan di RSUD Tengku Mansyur.
Baca juga: PDP COVID-19 meninggal di Medan punya riwayat perjalanan ke Padang dan Tanjung Balai
Andi Sitorus (28) datang ke RSUD pada Kamis dinihari sekitar pukul 01.30 WIB dengan keluhan mengalami batuk, sesak nafas dan demam dengan suhu tubuh 36,6 derajat celsius.
"Sempat menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD, pagi tadi Andi Sitorus meninggal dan telah dimakamkan oleh petugas rumah sakit di pemakaman umum Kapias Batu Delapan," ujar Walman.
Walman melanjutkan, Pemkot Tanjungbalai meminta kepada Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Asahan untuk menindaklanjuti penanganan kematian Andi Sitorus, serta mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi yang sumbernya tidak jelas.
Baca juga: TNI-AL terus awasi "jalur tikus" masuknya TKI ilegal
"Kita berharap masyarakat tetap tenang dan selalu waspada terhadap penyebaran COVID-19. Hidup bersih, menjaga stamina dan makan-makanan bergizi adalah cara mencegah kita terppaar virus corana," katanya.
Sebelumnya, warganet dihebohkan dengan beredarnya foto dan video proses evakuasi seorang pasien oleh petugas medis RSUD Tengku Mansyur Tanjungbalai yang mengenakan APD.
Foto dan video tersebut diunggah dengan caption yang meminta penjelasan pihak berwenang untuk memberikan informasi tentang situasi yang terjadi di tengah isu merebaknya wabah COVID-19, khususnya di Kota Tanjungbalai.