Medan (ANTARA) - Mahasiswa dinilai sebagai akademisi yang dapat merubah kondisi Indonesia melalui pemikiran yang kritis penuh solusi. Tidak hanya belajar, namun mahasiswa harus mampu memanfaatkan peluang di tengah situasi yang tidak kondusif seperti wabah COVID-19 saat ini.
Seperti yang dilakoni, Marka Dodi, Dakanus, dan Junaidi Sitorus, dimana ketiga mahasiswa Polbangtan Medan semester 8 ini lebih memilih bertahan di asrama Polbangtan Medan di tengah perkuliahan secara online dar rumah.
Baca juga: Penuhi kebutuhan pangan, Polbangtan Medan panen jagung manis
Disamping belajar, ketiganya tetap terus melakukan swakarya di Polbangtan Medan. Berswakarya disela-sela tugas akhir dan saat kondisi wabah COVID-19, dengan giat budidaya bawang merah dan pelihara ikan lele.
Menurut Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini yang menghubungi, Senin (6/4), usaha budidaya bawang merah dan ikan lele mahasiswanya tersebut sudah lama di lakukan atau sejak bulan Maret 2019 hingga sekarang, dilakukan disela-sela aktifitas kampus yang padat.
Baca juga: Panen ayam, Polbangtan Medan bantu ketersediaan pangan ditengah wabah COVID-19
Baca juga: Cegah COVID-19, Polbangtan Medan pantau kesehatan mahasiswa melalui "Google Form"
"Kita cukup mengapresiasi apa yang dilakukan mahasiswa ini. "Terus kembangkan, ada banyak anak muda yang berjaya kaya raya dengan peluang-peluang, mengapa tidak jejek mereka dikuti?," pesan Yuliana.
Salah satu mahasiswa, Marka Dodi mengungkapkan, modal awal budidaya lele bermula Rp500 ribu, dan modal awal bawang merah Rp250 ribu atau bibit 4 kg. Sekarang semakin berkembang, ikan lele sudah mencapai jumlah 1.500 ekor, demikian budidaya bawang merah.
"Untuk lele sudah 3 kali panen dan dipasarkan ke dapur asrama dan warga Polbangtan Medan seharga Rp.20.000/kg, demikian bawang merah dijual Rp28 ribu/kg atau bisa mengantongi keuntungan Rp1,150.000," sebutnya.
Disaat wabah COVID-19 seperti ini, pemasarannya kata Dodi secara online menggunakan aplikasi Whatsapp Grup saja. "Memang apa yang kami lakukan cukup sederhana," ucapnya.
Namun, bukan itu, tetapi ketiga mahasiswa ini ingin memberi contoh serta memotivasi anak-anak muda untuk tanggap menangkap peluang serta memiliki ketertarikan menjadi petani milenial sukses.
"Saat ini kita sudah didukung dengan Teknologi, oleh karena itu mari kita anak-anak muda melek dalam manfaatkan teknologi untuk memperoleh income secara mandiri. Banyak usaha di bidang pertanian yang menarik untuk dikembangkan. Terutama saat ini, permintaan terhadap bahan pokok terus meningkat,” ajak Dodi lebih jauh.