Medan (ANTARA) - Polbangtan Medan memanen ternak Ayam Kampung Unggulan yang mereka ternakkan yang bobotnya rata-rata 800 hingga 1 kilogram (Kg) per 70 hari atau 10 minggu.
"Ayam yang di panen ini hasil program Kampus Mandiri Pangan Polbangtan Medan," kata Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini yang menghubungi, Sabtu (4/4).
Menang yang dipanen kata dia masih 20 ekor dari 100 ekor ayam yang diternak, dimana dalam per ekornya di hargai sekitar Rp55 ribu/kg atau dengan nilai jual Rp1,1 juta.
Baca juga: Modernisasi pesanan bahan pokok, Polbangtan Medan apresiasi Kementan
Baca juga: Cegah COVID-19, Polbangtan Medan pantau kesehatan mahasiswa melalui "Google Form"
"Ayam kampung ini hanya dipasarkan di lingkungan Polbangtan Medan dan melalui WhatsApp Grup saja, dan ayam diantar ke rumah pemesan, mengingat wabah COVID-19," katanya.
Terlepas dari skala kecil ayam yang dipanen, hanya saja menurut Yuliana, panen ayam kampung unggulan ini merupakan keberhasilan tersendiri untuk Polbangtan Medan.
"Artinya dimana kebutuhan pangan dapat disediakan secara mandiri. Polbangtan Medan mampu ikut berperan dalam hal ketersediaan pangan dan stabilitas harga ditengah wabah virus corona," sebutnya.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, lanjutnya, menerapkan program Kampus Mandiri Pangan. Yang merupakan konsep percontohan penyediaan pangan secara terintegrasi pada kawasan lahan pertanian yang cukup terbatas.
"Dimana pada kawasan ini terdapat beberapa sumber pangan mulai dari padi, sumber protein (Ikan, ternak), hortikultura guna memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri," ujarnya.
Sebagaimana Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo katakan, ungkap Yuliana. Dua hal yang penting dalam ketersediaan pangan adalah supply dan demand. Mentan meminta semua yang terlibat dalam pertanian ikut berperan dalam hal ketersediaan pangan dan stabilitas harga.