Kairo (ANTARA) - Jumlah kasus COVID-19 yang terdeteksi di Mesir melonjak hingga lebih dari 100 untuk pertama kalinya pada Jumat, menambah total infeksi menjadi 985 kasus, demikian Kementerian Kesehatan.
Kementerian menyebutkan bahwa telah ditemukan 120 kasus baru dengan 8 kematian. Angka kematian tersebut menambah total menjadi 66.
Pejabat Mesir menuturkan bahwa begitu jumlah infeksi yang diketahui melebihi 1.000 kasus, maka tugas menelusuri kontak dan mengarantina mereka yang terdampak COVID-19 akan menjadi lebih sulit.
Baca juga: Juventus tak mau trofi Serie A jika kompetisi dibatalkan karena corona
Baca juga: La Liga rugi Rp17,1 triliun jika musim ini dibatalkan
Perdana Menteri Mostafa Madbouly mengatakan pekan depan menjadi sangat penting dalam upaya Mesir menekan penyebaran penyakit tersebut.
Sejak 26 Maret otoritas Mesir memberlakukan jam malam yang dimulai pukul 19.00 hingga 06.00. Pada hari-hari biasanya saat Mesir dalam keadaan normal, warga Kairo punya kebiasaan untuk menikmati malam hari dengan menghabiskan waktu di cafe-cafe. Kairo juga dikenal sebagai kota yang tak pernah tidur.
Pemberlakuan jam malam itu ditegakkan oleh otoritas Mesir dengan mengerahkan polisi berjaga di jalan-jalan dan akibat penerapan aturan baru itu, sejak petang jalan-jalan di Kairo mulai tampak sepi dari lalu-alang warga maupun kendaraan bermotor.
Negeri yang melahirkan novelis Naguib Mahfouz yang meraih Hadiah Nobel pada 1988 itu juga menutup kawasan situs Piramida, destinasi wisata yang menjadi salah satu favorit pelancong dunia.
Sumber: Reuters