Medan (ANTARA) - Institut Kesehatan Helvetia Medan, Blia (Perkumpulan Sinar Buddha Indonesia) Sumatera Utara dan Al Jam’iyatul Washliyah Sumatera Utara melakukan penandantangan MoU sosial kemanusiaan atas bahayanya wabah Virus Corona atau COVID-19.
Penandatanganan MoU ketiga lembaga tersebut dilakukan di Kantor Al-Washliyah Sumatera Utara, di Medan, Jumat.
Kerjasama tersebut merupakan aksi bersama dengan tema "Bersatu Melawan COVID-19 di Indonesia", melalui kegiatan penyerahan bantuan vitamin C, B Kompleks dan sanitizer, sabun antiseptik untuk 1000 anak yatim asuhan Al Washliyah serta penyemprotan disinfektan di Asrama Panti Asuhan Al Washliyah Sumatera Utara.
Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan Dr Ismail Efendy MSi dalam kesempatan itu mengatakan kerjasama itu merupakan bentuk keprihatinan dimana semakin meningkatnya jumlah kawasan terdampak langsung bahkan tidak sedikit menelan korban jiwa akibat dari massivenya penyebaran virus Corona dari orang ke orang.
"Untuk itu kita bersama tergerak untuk membantu program pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran wabah di daerah kabupaten dan kota wilayah Sumatera Utara," katanya.
Dia menambahkan dalam pencegahan berkembangnya virus Corona, panti-panti asuhan Al Washliyah akan dilakukan penyemprotan disinfektan, begitu juga anak panti asuhan akan diberi vitamin serta hand sanitizer.
"Vitamin diberikan untuk meningkatkan imun tubuh agar tidak mudah sakit, sedangkan hand sanitizer diberikan dan akan digunakan agar tidak mudah terpapar dari virus corona, sedangkan penyemprotan disinfektan untuk membunuh virus corona yang melekat atau menempel di tempat-tempat yang mudah terpapar seperti berjenis logam," katanya.
Sementara Ketua PW Al Washliyah Sumut Dr Dedi Iskandar Batubara mengatakan pihaknya merasa terpanggil dengan kondisi bangsa ini yang sedang berupaya menekan dan memutuskan mata rantai virus corona.
Al Washliyah Sumut dalam kegiatan ini mendata target anak yatim di Panti Asuhan Al Washliyah, mendistribusikan hand sanitizer, disinfektan, sabun antiseptik dan multivitamin serta menyiapkan 2 orang operator dari Badan SAR Al Washliyah (BASARA) untuk melakukan penyemprotan disinfektan di panti asuhan.
Ia mengatakan kondisi saat ini bukan persoalan berapa besar bantuan, tapi tentang kepedulian kemanusiaan.
"Kita menyadari dalam menghadapi atau menekan wabah COVID-19 ini pemerintah tidak bisa sendirian, apalagi Sumut merupakan daerah rawan penyebaran corona," katanya.
Dedi yang juga anggota DPD RI asal Sumut itu berharap warga Al Washliyah Sumut senantiasa menjaga pola hidup sehat dan mengikuti imbauan pemerintah.
Semua pihak termasuk kelompok-kelompok yang peduli kemanusiaan dan Sosial harus saling membahu melakukan pencegahan seperti yang dilakukan saat ini memberikan vitamin dan lainnya.
"Imun tubuh harus diberi asupan vitamin. Saya pikir apa yang kita lakukan belum terlambat, karena pemerintah masih memberlakukan situasi siaga dan terus bekerja mengatasi Covid-19," katanya.
Tiga lembaga di Medan bersatu "melawan" COVID-19
Jumat, 27 Maret 2020 15:44 WIB 1589