Lhokseumawe (ANTARA) - Khanzana, gadis cantik berusia 21 tahun asal Thailand memutuskan memeluk agama Islam di Dayah Miftahul Ulum Desa Cot Girek - Kandang Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
Prosesi pensyahadatan dibimbing oleh Tgk Alfian Lukman dan disaksikan oleh Camat Muara Dua Heri Maulana bersama Muspika dan Pimpinan Dayah Miftahul Ulum serta tokoh masyarakat lainnya, Jumat.
Camat Muara Dua Heri Maulana menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT bahwa Khanzana telah diberi hidayah sehingga dirinya membulatkan diri untuk menjadi mualaf dan juga meminta kepada pimpinan dayah untuk dapat membimbingnya dalam hal beribadah dan menjauhkan segala larangan yg dilarang dalam Agama Islam.
Baca juga: FPI Langkat syahadatkan pemuda keturunan etnis Thionghoa
"Setelah mengucap dua kalimat syahadat, Khanzana diberi nama Siti Khanzana," katanya.
Dikatakannya, Khanzana merupakan warga negara Thailand yang bekerja sebagai marketing di salah satu perusahaan di Bangkok - Thailand dan sebelumnya beragama Buddha.
"Dia (Khanzana) khusus datang ke tanah Serambi Mekkah ini untuk melakukan pensyahadatan, setelah mendapat izin dari orang tuanya untuk menjadi mualaf," katanya.
Setelah mendapat izin dari orang tua atas niatnya masuk Islam, Khanzana langsung mengurus paspor dan terbang ke Aceh, karena dirinya memilih Aceh sebagai tempat dilakukannya pensyahadatan.
Baca juga: Panjang Harahap sudah syahadatkan 1.000 orang masuk Islam
"Izin visanya hanya satu bulan dan setelah dua minggu ke Aceh, akhirnya Khanzana yang berstatus belum menikah ini memantapkan diri melakukan pensyahadatan di Dayah Miftahul Ulum Kota Lhokseumawe," katanya.
Dikatakan Heri, sisa izin visa yang hanya tinggal dua minggu lagi akan dimanfaatkan oleh Khanzana untuk belajar agama Islam di tanah Samudera Pasai dan melanjutkannya di dayah-dayah yang berada di Thailand.
Sementara itu, Khanzana gadis cantik yang menggunakan gaun berwarna cokelat pada saat ikrar dua kalimat syahadat itu menyebutkan bahwa keinginannya untuk menjadi mualaf sejak berumur 18 tahun.
"Saya sudah berkeinginan menjadi mualaf sejak berusia 18 tahun, namun baru tercapai di usia 21 tahun setelah mendapat izin dari orang tua," kata Khanzana.
Khanzana memilih masuk Islam atas keinginannya sendiri dan memilih Aceh sebagai tempat awal masuk Islam dan berharap mendapatkan lebih banyak ilmu agama Islam di Aceh.
"Saya memilih Aceh karena merasa di Aceh menjadi tempat yang layak sebagai pijakan awal masuk Islam," kata Siti Khanzana.