Medan (ANTARA) - Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman mengaku sangat terkesan dengan budaya serta peninggalan sejarah Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.
Hal itu dikatakan Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman pada check point pertama Bukit Barisan Gowes Ranah Minang (BBGRM) 2020, Istano Basa Pagaruyung, Minggu.
Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman bersama Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadhilah dan beberapa PJU TNI AD maupun PJU Polda Sumatera Barat dengan mengangkat slogan "mangayuh malinteh kampung" (mengayuh melintas kampung) dalam event BBGRM 2020 Tour De Singkarak sejauh 104 Km yang diikuti 1.000 orang lebih peserta.
"Kita berhenti di Istano Basa Pagaruyung salah satu peninggalan bersejarah.Kita harus mencintai budaya karena kita melewati daerah yang memiliki nilai budaya dan sejarah," ujar Tatang.
Pada check poin pertama ini Wakasad dan Pangdam I/BB beserta pejabat lainnya berkesempatan untuk melaksanakan Bakti Sosial (Baksos) dengan memberikan 500 paket sembako dan ratusan stel pakaian layak pakai.
Sebelumnya, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman secara resmi mendeklarasikan Army Cyling Club TNI AD jajaran Komando Utama (Kotama) dan Badan Pelaksana Pusat (Balakpus).
Pendeklarasian tersebut dilaksanakan di Gedung Balaikota Bukit Tinggi, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (22/2) dan dihadiri 15 jenderal yang hoby dan penggemar sepeda santai.
Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, dalam sambutannya mengatakan olah raga bersepeda tidak terlepas dari wisata.Karena dengan bersepeda, akan banyak objek wisata yang menarik yang bisa di lihat.
Ia menyebutkan, dengan bersepeda juga bisa mempromosikan destinasi wisata andalan suatu daerah ke dunia luar.
"Seperti kegiatan Bukit Barisan Gowes Ranah Minang (BBGRM) 2020.Kita bisa menjual objek wisata Danau Singkarak ke luar, sehingga akan lebih banyak kunjungan wisata nantinya," ujar mantan Pangdam IV/Diponegoro itu.