Medan (ANTARA) - Penyebaran Novel Corona Virus (nCoV) atau Virus Corona asal Wuhan, mulai berdampak pengusaha travel di Kota Medan, Sumatera Utara.
Wabah virus penyebab pneumonia ini mengakibatkan penurunan omzet bagi para pelaku bisnis biro perjalanan.
Baca juga: Korban meninggal virus corona di China tembus angka 361
"Dari awal Januari ini sangat terasa sekali penurunannya. Bahkan untuk perusahaan saya sendiri, pemesanan tiket mengalami penurunan hingga 50 persen," kata Direktur Utama Tiketku, Hasbi Hanafi kepada ANTARA, Senin.
Penurunan pemesanan tiket perjalanan ke luar negeri kata Hasbi, dengan rute tujuan ke negara China, Malaysia dan Thailand. Bahkan untuk tujuan ke China, sejak awal Januari sama sekali tidak ada pemesanan tiket.
Baca juga: AS konfirmasi kasus kesembilan virus corona
"Kalau untuk tujuan ke China sama sekali enggak ada pemesanan. Kalau untuk negara-negara lainnya ada membatalkan tiket, dan ada juga mengundur hari keberangkatannya," ujarnya.
Ia berharap, penyebaran virus corona ini segera dapat diatasi. Menurutnya, selain berbahaya, virus tersebut juga sangat memukul pertumbuhan di sektor ekonomi pariwisata.
"Terutama bagi pengusaha travel, itu sangat terasa sekali dampaknya," ujarnya.
Diketahui, Komisi Kesehatan Nasional China menyebutkan jumlah korban meninggal akibat wabah virus corona di China bertambah menjadi 361 kematian hingga Minggu.
Jumlah tersebut naik 57 kasus kematian dari hari sebelumnya. Pihaknya menyebutkan 56 kematian baru berada di Provinsi Hubei dan satu kasus lagi berada di kota Chongqing.
Sejumlah negara mulai melakukan evakuasi warga negara mereka di Wuhan, China, tempat asal virus corona baru muncul pada akhir Desember.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Indonesia melarang seluruh pendatang asal China daratan untuk memasuki Indonesia. Larangan tersebut diberlakukan seiring merebaknya wabah Virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Pelarangan itu bersifat sementara. Dengan demikian, semua pendatang yang tiba dari daratan China dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia.