Gunungsitoli (ANTARA) - Guncangan gempa bumi tektonik berkekuatan 6,4 skala richter yang terjadi di Samudra Hindia, Pantai Barat Sumatera, terasa hingga Kota Gunungsitoli, Sumater Utara, Selasa.
Guncangan gempa yang cukup kuat dan lama tersebut sempat membuat warga Kota Gunungsitoli berhamburan keluar rumah.
Dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gunungsitoli diketahui jika gempa yang terjadi, Selasa 7 Januari 2020 pukul 13.05 WIB dengan kekuatan 6,4 SR tidak berpotensi tsunami.
Namun setelah dilakukan pemuktahiran, kekuatan gempa 6,1 SR dan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.3 LU dan 96.32 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 19 kilometer arah selatan Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh pada kedalaman 20 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia di Barat Sumatera.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (Thrust Fault).
BMKG Gunungsitoli juga memberitahu jika selain Kota Gunungsitoli, guncangan gempa bumi juga dirasakan di Simeulue, Tapak Tuan, Singkil dan Nias Utara.
Hingga saat ini belum ada laporan masuk akibat dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Sesuai hasil monitoring Bmkg, Selasa 7 Januari 2020 sekitar pukul 13.45 wib ada satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,3 sr.
Tidak lupa BMKG Gunungsitoli mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat diminta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa sebelum kembali kedalam rumah.