Aekkanopan (ANTARA) - Dokter spesialis yang ada dan bekerja di RSUD Aekkanopan diminta dapat melaksanakan tugas sesuai dengan jadwalnya. Kalau tidak bisa menunaikan tugasnya karena lebih mengutamakan praktik di luar, lebih baik keluar saja.
Peringatan keras itu dikatakan Bupati Labura H Kharuddin Syah SE pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-55 yang diselenggarakan di kompleks Dinas Kesehatan Labura, Kamis.
“Kita tidak menghalangi para dokter spesialis untuk bertugas di luar. Namun hendaknya ia dapat melaksanakan tugas sesuai jadwal yang ada di rumah sakit. Kalau tidak, lebih baik keluar saja,” tegas pria yang akrab disapa H Buyung tersebut.
Diakuinya, memang insentif atau tunjangan yang diberikan kepada para dokter spesialis di Labura belum maksimal hanya berkisar Rp15 juta per bulan. Namun, hal itu karena kemampuan keuangan daerah yang masih terbatas.
Pada bagian lain, ia juga mengingatkan para bidan dan perawat yang ada di puskemas-puskesmas di kabupaten itu untuk tidak merujuk pasiennya ke rumah sakit swasta. “Saya tahu ada bidan atau perawat yang merujuk pasien ke RS sebelah (swasta---red). Karena kalu merujuk ke RS Swasta, akan mendapat fee Rp500 ribu,” sebutnya.
Namun dampaknya, pasien akan mengeluarkan dana lebih besar nantinya saat akan keluar dari rumah sakit tersebut. Bahkan ada pasien karena tidak mampu membayar biaya mengadu dan meminta tolong kepadanya.
Apalagi, tambahnya, dalam waktu dekat, gedung RSUD Aekkanopan yang berada di kawasan Sawah Lebar Kecamatan Kualuhselatan akan segera difungsikan. Maka kepada segenap stakeholder yang berhubungan dengan kesehatan diminta dapat melaksanakan fungsi dengan baik.
“Saya berkeinginan sebelum masa jabatan saya berakhir, RSUD Aekkanopan bisa menjadi RS rujukan dari rumah sakit lainnya,” harapnya dalam acara yang dihadiri Kadis Kesehatan dr Hj Saodah dan sejumlah pejabat lain tersebut.
Turut memberikan sambutan pada acara itu Ketua DPRD Labura Drs H Ali Tambunan yang antara lain menjelaskan tentang berbagai prestasi yang berhasil diukir Pemkab Labura di bawah kepemimpinan H Buyung, termasuk di bidang kesehatan.