"Kita rawat 30 orang yag didiagnosa sebagai difteri. Angka 30 ini dari tahun 2017 sampai 2019 khusus yang anak-anak saja," katanya saat ditemui di RSUP Adam Malik Medan, Jumat.
Dari 30 anak tersebut, satu orang meninggal dunia yakni HS (5) yang berasal dari Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Baca juga: Kondisi terkini 3 anak yang didiagnosa terjangkit difteri di Sumut
Baca juga: Empat anak di Sumut suspect difteri, satu orang meninggal
"Yang meninggal satu itupun karena terlambat. Kalau pasiennya datang dengan cepat tentu bisa di tata laksana dengan bagus dan bisa pulang dengan sehat kembali," ujarnya.
Ia menyebutkan, penyakit difteri sebenarnya suatu penyakit yang bisa dicegah, yakni dengan cara imunisasi.
"Harusnya penyakit ini sudah tidak ada lagi, kalau penyakitnya muncul berarti cakupan imunisasi tidak terlalu baik, berarti akan ada kasus-kasus yang lain. Dan itu membereskannya tidak bisa satu dua tahun saja, sebagai contoh Rusia misalnya butuh 10 tahun, makan Indonesia butuh waktu yang cukup panjang," jelasnya.