Medan (ANTARA) - Patroli Koordinasi (Patkor) Malaysia-Indonesia (Malindo) 146/19 antara TNI AL Indonesia dan TLDM Malaysia secara resmi dibuka yang bertujuan untuk bersinergi dalam memperkuat kerjasama keamanan wilayah perbatasan laut ke dua negara di perairan Selat Malaka.
Asisten Staf Operasi Gugus Keamanan Laut Armada I Kol. Laut (P) Harry Setiawan di Medan, Rabu (4/12), mengatakan seiring dengan perkembangan lingkungan strategis dan kompleksitas permasalahan di laut serta arti penting Selat Malaka, diperlukan peningkatan kerjasama dan koordinasi serta manajemen penanganan yang harus semakin meningkat dari waktu ke waktu.
"Kerjasama Patroli Koordinasi antara unsur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dengan Tentara Laut Diraja Malaysia diharapkan dapat menciptakan keamanan di Selat Malaka," katanya.
Posisi strategis Selat Malaka yang merupakan salah satu choke point dari 9 choke points di dunia, dimana Selat Malaka merupakan jalur pelayaran, disamping itu juga menjadi jalur perdagangan internasional yang memiliki lalu lintas terpadat.
Kegiatan Patkor Malindo yang selama ini dilaksanakan selalu mampu mencapai sasaran operasi yakni menjamin keamanan perairan Selat Malaka.
"Unsur laut Patkor Malindo akan tetap berpedoman pada protap dan saling berkoordinasi selama pelaksanaan operasi serta mengutamakan keselamatan di dalam melaksanakan tugas," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas (KGT) TLDM Commander Mochamad Khairun bin Zakaria TLDM mengatakan Patkor Malindo yang sudah dilakukan sejak lama dan melibatkan banyak Kapal Perang antara kedua Negara diharapkan mampu menangani segala ancaman di Wilayah Selat Malaka.
"KGT berharap Patkor Malindo akan mengakrabkan dan meningkatkan hubungan baik antara kedua Negara serta mengakrabkan seluruh personel Kapal Perang yang terlibat langsung pada Patkor Malindo 146/19," katanya.
Pada pelaksanaan Patkor Malindo 143/19 ini pihak TLDM mengirimkan 2 kapal perang antara lain KD Laksamana Hang Nadim-134 dan KD Laksamana Tan Pusmah-137 yang saat tiba didermaga Lantamal l Belawan yang disambut dengan Upacara Militer dilanjutkan melaksanakan Courtesy Call ke Lantamal I yang diterima oleh Wadan Lantamal I Kol. Laut (PM) Samista.
Pada Patkor Malindo 146/19, TNI AL melibatkan 2 Kapal Perangnya yakni KRI Siwar-646 dan KRI Lepu-861.
PATKOR Malindo 146/19 Akan dilaksanakan selama 12 hari dan akan ditutup pada 17 Desember 2019 di Malaysia.
Patkor Malaysia-Indonesia 146/19 bersinergi awasi Selat Malaka
Rabu, 4 Desember 2019 18:34 WIB 3758