Tanjungbalai (ANTARA) - Kapolres Tanjungbalai, AKBP Putu Yudha Prawira berharap wartawan dan polisi bersinergi menjaga kondusifitas daerah dengan tidak membuat berita yang bisa menimbulkan kerusuhan atau kegaduhan di masyarakat.
"Sinergisitas yang telah terjalin selama ini harus bisa dijaga dengan baik. Mari kita saling koordinasi agar tidak terjadi sebuah berita yang bisa menimbulkan kerusuhan," ujar Kapolres krpada anggota PWI Tanjungbalai.
Dalam kesempatan menerima pengurus/anggota PWI dan panitia Konferensi V Persatuan Wartawan Indonesia Kota Tanjungbalai itu, Kapolres mengatakan, wartawan anggota PWI maupun non PWI hendaknya menulis berita yang menyejukkan dan mendidik masyarakat.
"Anggota polisi juga diimbau agar bersinergi dengan wartawan dan mengayomi masyarakat. Artinya polisi dan wartawan harus bekerja sama menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif. Sinergitas polisi dan wartawan harus dipelihara, istilahnya merah putih," ujar Putu.
Ketua PWI Tanjungbalai, Yan Aswika menyatakan sepakat dengan Kapolres, sebab wartawan profesional dituntut untuk menyajikan berita berimbang, tidak sepihak karena dampaknya bisa merugikan banyak pihak.
Yan menjelaskan, anggota PWI sudah pasti wartawan yang berintegritas dan teruji kemampuannya dibidang jurnalistik, karena sudah lulus Uji Kompetensi Wartawan/UKW.
"Tanpa sertifikat UKW yang diterbitkan Dewan Pers, oknum yang mengaku atau perasaan wartawan tidak akan pernah bisa menjadi anggota PWI," katanya.
Menyahuti undangan dalam acara pembukaan Konferensi V yang dijadwalkan pada Kamis, 5 Desember 2019 di Grand Singgie Hotel Tanjungbalai, Kapolres AKBP Putu Yuda Prawira menyatakan kesiapannya untuk hadir.
Turut hadir menyambut audiensi PWI itu, Wakapolres, Kompol Edi Bona Sinaga dan Kasat Intelkam, AKP Jupiter Frans Simanjuntak. Sedangkan rombongan PWI adalah Ketua dan Sekretaris OC, Syamsul Bahri, Regen Silaban, Ketua dan Sekretaris SC, Ridwan, Saufi Satria Simangunsong, serta angota pantia Nisfu Fitri.