Medan (ANTARA) - Neraca perdagangan luar negeri Sumut dengan India hingga triwulan III 2019 surplus 289, 310 juta dolar AS didorong masih banyaknya permintaan minyak sawit atau crude palm oil (CPO).
"Nilai ekspor Sumut ke India mencapai 414, 374 juta dolar AS dan impor masih sebanyak 125,064 juta dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Senin.
Menurut dia, ekspor Sumut ke India cukup banyak mulai dari lemak dan minyak hewan/nabati hingga rempah - rempah.
Bahkan perdagangan Sumut yang surrplus itu didorong masih tetap eksisnya ekspor golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati.
Syech menjelaskan, selain ke India, perdagangan Sumut ke beberapa negara seperti ke Amerika Serikat, Belanda dan Jepang juga mengalami surplus.
Secara total, nilai ekspor Sumut di periode triwulan III memang masih surplus sebesar 2,399 miliar dolar AS, meski perdagangan luar negeri itu tren menurun.
HIngga triwulan III, ekspor Sumut senilai 5,801 miliar dolar AS dan impor 3,401 miliar dolar AS.
Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, TImbas P Ginting mengatakan, ekspor CPO dan produk turunan lainnya Sumut ke India memang masih tetap tinggi walau terjadi fluktuasi akibat berbagai kebijakan India seperti kenaikan bea masuk.
Penduduk India yang cukup banyak membuat kebutuhan akan CPO dan produk turunan asal Sumut yang merupakan salah satu daerah penghasil terbesar di Indonesia tidak bisa dihindari.
Neraca perdagangan Sumut dengan India surplus didorong permintaan CPO
Selasa, 26 November 2019 6:59 WIB 613