Bogor (ANTARA) - Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) memberikan penghargaan Biodiversity Award 2019 kepada mendiang Ani Yudhoyono, istri Presiden Republik Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor Jawa Barat, Selasa.
Ketua KOBI, Prof Dr Budi Setiadi Daryono menyebutkan bahwa Ani Yudhoyono sebagai ibu negara memiliki kecintaan yang tinggi terhadap lingkungan. Almarhum bahkan sempat melahirkan dua buku mengenai keanekaragaman hayati yang berjudul '3.500 Plant Species of The Botanic Gardens of Indonesia' dan 'Koleksi Tanaman Herbalia Istana Cipanas'.
"Ilmuan di KOBI aja belum mampu untuk menyusun 3.500 spesies tanaman yang ada di Indonesia. Intinya dua karya tadi, oleh komisi dewan kehormatan KOBI itu dinilai sebagai salah satu capaian beliau (Ani Yudhoyono)," ujar Prof Dr Budi kepada ANTARA.
Menurut dia, pada momentum Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), pihaknya berharap adanya peningkatan kepedulian masyarakat terhadap biodiversitas, khususnya kaum milenial. Karena, ia menganggap bahwa gaya hidup milenial mulai identik dengan biodiversitas.
Penghargaan Biodiversity Award 2019 untuk Ani Yudhoyono itu diterima langsung oleh SBY yang hadir didampingi oleh kedua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, kedua menantunya, Annisa Pohan dan Siti Ruby Aliya Rajasa, beserta besannya Hatta Rajasa.
"Saya kira hari ini almarhumah tersenyum damai bahagia dan juga mengucapkan terima kasih. Oleh karena itu atas nama almarhumah saya mewakili keluarga mengucapkan terima kasih atas apa yang diberikan kepada almarhumah," kata SBY saat memberikan sambutan.
Menurutnya, Ani Yudhoyono banyak melakukan kebaikan untuk lingkungan jauh sebelum menjadi ibu negara selama 10 tahun, terlebih kini istrinya sudah menjadi bagian dari sejarah.
"Apa yang dilakukan almarhumah 10 tahun sebagai firstlady telah menjadi bagian dari sejarah. Apa yang dilakukan almarhum berangkat dari cinta, passion, terhadap kehidupan, terhadap lingkungan, tanam-tanaman, bunga-bungaan, satwa, dan kehidupan dalam arti umum," tuturnya.