Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui sudah tahu sejak awal bahwa dirinya masih akan menjadi Menko Maritim di Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.
Namun, ia sempat ragu karena hingga Selasa (22/10) sore tak kunjung mendapat kabar dari Istana. Ia pun kemudian berniat untuk meminta sekretaris pribadinya untuk merapikan barang-barangnya karena mungkin tidak jadi meneruskan jabatannya sebagai Menko Maritim.
"Kemarin itu sudah tahu juga saya mau di sini, karena sudah diberi tahu. Tapi sampai jam 6 sore, saya nggak diberi tahu. Saya pikir, wah jangan-jangan berubah," kata Luhut dalam acara penyambutannya di Kantor Kemenko Maritim Jakarta, Rabu.
Luhut bercerita, sebelum sempat mengirim pesan kepada sekretaris pribadinya untuk membereskan barang-barangnya, ternyata Menteri Sekretaris Negara Pratikno menelponnya.
"Pak Pratikno telepon saya, katanya 'Pak Luhut besok datang, dilantik.' Saya bilang, 'Dilantik apa?'. Lalu dia bilang 'Kan Pak Luhut tetap jadi Menko Maritim.' Lho, kok saya enggak diberitahu. Katanya, 'Pak Luhut kan enggak perlu diberitahu, sudah terpatri," kisahnya diiringi tepuk tangan karyawan.
Dari informasi Pratikno, Luhut pun urung mengirimkan pesan ke sekretaris pribadinya itu. Lantas, setelah itu ia mendapat telepon dari protokol Istana yang mengatakan bahwa dirinya telah ditunggu Presiden Jokowi.
"Saya mandi, terus saya ke Istana. Saya pikir saya yang terakhir yang diterima dari semuanya (kemarin)," katanya
Luhut mengatakan dalam pertemuan selama 20 menit dengan Presiden Jokowi itu, ia mendapat pengarahan soal masalah industri petrokimia, hingga diminta membantu Pertamina dan PLN. Arahan juga mencakup soal masalah hilirisasi yang diharapkan bisa terus digenjot.
Dalam pengumuman Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, Presiden Jokowi menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Luhut diminta untuk melakukan terobosan untuk Indonesia sebagai poros maritim dunia, menangani hambatan investasi, dan merealisasikan komitmen investasi besar.