Madina (ANTARA) - Warga Kecamatan Panyabungan Timur mengeluh atas seringnya padam listrik di kecamatan itu, akibatnya sangat mengganggu aktivitas warga sehari-hari dan merugikan mereka.
Ismail salah seorang warga Tanjung kepada ANTARA, Senin (20/10) menyampaikan, padamnya listrik ini terjadi kadang bisa mencapai delapan jam
"Kadang kalau padam malam baru besok hidup," ujarnya.
Kondisi seperti ini sudah sering dirasakan warga yang ada di kecamatan itu.
"Kalau cuaca buruk kita juga paham. Namun, kadang tidak ada hujan dan angin listrik mati," ujarnya.
Padamnya listrik pada wilayah itu selain mengganggu rutinitas sehari-hari warga rutinitas juga berpengaruh pada jaringan telekomunikasi.
"Bila listrik mati, jaringan telekomunikasi juga mati. Bayangkan kalau itu terjadi berjam-jam," sebutnya.
Dia menyebutkan, warga sangat membutuhkan listrik untuk kebutuhan penerangan, menyeterika, menonton televisi, menghidupkan kulkas, mesin air, dan lain-lain.
Terlebih saat ini mayoritas kebutuhan warga diwilayah itu sudah banyak beralih mengandalkan listrik.
Atas kondisi ini dirinya berharap kepada PLN agar membuka rayon pembantu di kecamatan itu yang nantinya akan bertugas memonitor seluruh gangguan listrik yang ada.
"Jarak Panyabungan ke Panyabungan Timur sangat jauh, saya pikir sudah saatnyalah PLN membuka rayon pembantu diwilayah itu sehingga nantinya bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," harapnya.
Sementara itu Kepala PLN rayon Panyabungan, Erwinsyah menyebutkan, seringnya mati lampu ini disebabkan oleh gangguan jaringan akibat kayu mengenai kabel listrik yang ada.
"Penyebab padamnya listrik ini diakibatkan adanya gangguan jaringan yang diakibatkan kayu yang mengenai kabel listrik," ujarnya.