Madina (ANTARA) - Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabupaten Mandailing Natal mendesak anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat agar memperjuangkan kembali program beasiswa miskin berprestasi.
Desakan tersebut disampaikan Ketua DPD KNPI Kabupaten Mandailing Natal, Tan Gozali kepada ANTARA, Kamis (5/9).
"Program beasiswa miskin berprestasi ini diharapkan dapat menjadi agenda DPRD baru," ujarnya.
Gozali mengungkapkan beasiswa miskin berprestasi ini sudah beberapa tahun terakhir ditiadakan Pemkab Mandailing Natal.
Sebelumnya, beasiswa ini telah berjalan beberapa tahun. Masing-masing mahasiswa memperoleh lima juta rupiah per tahun yang bersumber dari APBD Madina.
Baca juga: DPRD Madina bentuk delapan fraksi
Pihak Dinas Pendidikan Madina tak pernah memberitahu publik alasan penghentian beasiswa ini.
“Oleh karena itu, kita mendesak anggota DPRD Madina yang baru dilantik agar meningkatkan kepekaannya dalam, memperjuangkan kembalinya beasiswa itu,” ujarnya.
Tan Gozali mengaku, pertanyaan para mahasiswa kepadanya selalu datang mempertanyakan bagaimana nasib kelanjutan beasiswa.
Menurutnya, pihak legislatif memiliki kekuatan politik menekan pemerintah daerah untuk menghidupkan kembali beasiswa tersebut.
Beasiswa itu sangat urgen dan penting mengingat banyak mahasiswa yang memiliki kecerdasan namun terancam gagal kuliah akibat kesulitan ekonomi orangtua.
“Sayang sekali jika para mahasiswa cerdas gagal kuliah akibat kondisi keuangan orang tua mereka,” katanya.
Padahal, lanjut Gozali, Madina membutuhkan generasi yang ber-SDM tinggi dalam dinamika pembangunan daerah ke depan. Sebab,Madina akan tetinggal jika tak mempersiapkan generasi yang cerdas.
Menurutnya, beasiswa ini memiliki peran penting dalam membantu para mahasiswa yang terbentur finansial.
Banyak orang tua tak mampu mengkuliahkan anak-anak mereka akibat kemiskinan.
Baca juga: Dana kelurahan di Madina dalam proses pencairan
Selain itu, generasi-generasi yang berpotensi harus menahan cita-cita hanya karena kemiskina orang tua.
Penyaluran beasiswa terakhir berpagu sekitar 1,4 milyar Rupiah untuk sekitar 280 mahasiawa yang terseleksi.
Dari kondisi keuangan Pemkab Madina dengan APBD Madina tahun 2019 sebesar 1,5 Trilyun dinilai mampu untuk itu.
"Saya berharap APBD Madina kedepan harus benar-benar memberi manfaat bagi pembangunan masyarakat," harapnya.