Sabang (ANTARA) - Tim ekspedisi kas keliling Kantor Perwakilan Bank Indonesia melayani penukaran uang lusuh atau koyak, rusak maupun tidak layar edar dengan uang baru di kota Sabang, Pulau Weh, Provinsi Aceh yang merupakan salah satu daerah terluar di ujung barat Indonesia yang bertujuan mencegah peredaran uang palsu di daerah pulau terluar, terdepan dan terpencil (3T).
Ketua rombongan tim ekspedisi kas keliling Bank Indonesia yang diwakili Dwi Sulistyo di Sabang, Sabtu (31/8) mengatakan tim ekspedisi kas keliling Bank Indonesia melayani penukaran uang maupun layak edar baik dalam denominasi pecahan uang kecil uang logam Rp500 hingga uang pecahan besar Rp100 ribu.
"Kegiatan berjalan lancar dan warga di sini juga antusias dan banyak menukarkan adalah uang pecahan 1.000 rupiah dan 5.000 rupiah," katanya.
Ia menambahkan selain melayani penukaran uang di kawasan Jalan Perdagangan Kota Sabang, para petugas dari tim kas keliling juga menyosialisasikan ciri-ciri keaslian uang rupiah maupun penukaran uang lusuh kepada warga dan pedagang di sekitar kawasan tersebut.
Bahkan, petugas mendatangi beberapa rumah warga dan pasar untuk menawarkan penukaran uang lusuh atau rusak yang mereka miliki dengan uang baru.
Sementara itu salah seorang pedagang warung kopi Midun mengatakan hanya berhasil menukarkan uang sebanyak Rp2.300.000 untuk pecahan Rp2.000 (10 blok) dan Rp1.000 (3 blok).
"Sebenarnya saya tadi membawa uang Rp5 juta lebih untuk ditukar namun karena terlambat stok habis jadi cuma dapat ini," katanya sambil memperlihatkan uang baru yang sudah ditukar.
Dari pantauan ANTARA di lokasi sebagian besar masyarakat yang menukarkan uang merupakan pemilik toko maupun pemilik warung kopi untuk kebutuhan transaksi kembalian dari usahanya.
Sebagian lagi masyarakat yang membawa uang lusuh atau koyak (tidak layak edar) untuk ditukarkan dengan yang baru, bahkan ada seorang ibu membawa uang lusuh dalam bungkusan plastik untuk ditukarkan dengan uang baru.
Setelah selesai melaksanakan pembukaan kas keliling di Sabang Pulau Weh, tim ekspedisi kas keliling 3T bersama prajurit TNI AL dengan menggunakan KRI Lemadang-632 yang dinakhodai Mayor Laut (P) Pungky Kurniawan bergerak menuju Pulau Nasi yang juga merupakan pulau terpencil di ujung barat Indonesia.