Medan (ANTARA) - Manajemen PTPN IV mengedukasi peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Sulawesi Tengah tentang sejarah peradaban Melayu dengan mengunjungi Istana Maimun dan Masjid Raya Akan Mashun di Medan, Selasa.
Kasub Unit PKBL PTPN IV, Afni Ria Safitri di Medan, mengatakan, kunjungan ke Istana Maimun dan Masjid Raya bertujuan untuk mengenalkan sejarah Kerajaan Melayu di Medan yang juga menjadi salah satu objek wisata unggulan.
Istana Maimun didirikan Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah yang merupakan keturunan raja ke-9 Kesultanan Deli.
Istana itu dibangun pada 26 Agustus 1888 dan baru diresmikan pada 18 Mei 1891.
Istana Maimun termasuk salah satu Istana yang paling indah di Indonesia.
Istana Maimun memiliki arsitektur yang unik dengan perpaduan beberapa unsur kebudayaan Melayu bergaya Islam (Timur Tengah), Spanyol, India dan Italia.
Adapun Masjid Raya Al Mashun merupakan masjid peninggalan kesultanan Deli yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Ma’mun Alrasyid Perkasa Alam.
Masjid tersebut dibangun pada tahun 1906 dan baru digunakan sekitar 1909.
Masjid Al- Mashun dirancang oleh arsitek dari Belanda yang kental dengan ornamen yang mengadopsi budaya India, Eropa, serta dipadupadankan dengan budaya Melayu.
Di Masjid Raya Al Mashun siswa ikut sholat Dzuhur berjamaah.
Menurut Afni, pada Selasa, 20 Agustus, siswa Sulawesi Tengah dibawa ke Rumah Kreatif milik Bank BTN di Jalan Utama, Medan.
Kemudian ke Istana Maimun, Masjid Raya, Perpustakaan dan Kawasan Industri Medan (KIM) serta ke pusat perbelanjaan dan jajanan sesuai harapan siswa yang "rindu" hiburan pascagempa di Palu.
"Dengan dibawa ke berbagai lokasi bersejarah dan lainnya diharapkan siswa semakin mengenal Sumut yang menjadi bagian dari Nusantara. Mengenalkan Nusantara merupakan salah satu program BUMN Hadir Untuk Negeri, "katanya.
Salah satu siswa Sulawesi Tengah, Moh Fitrah mengaku kagum dengan Istana Maimun dan Masjid Raya Allah. Ma'shum, Medan.
"Arsitektur Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mashun bagus dan umur istana yang sudah tua, " ujar siswa
SMA Negeri 1 Dampal Selatan.
Sementara guru pendamping siswa Sulteng, Titiek Herwati mengaku program SMN di Sumut cukup bagus dan kreatif.
Mulai dari mengenalkan sejarah hingga usaha yang dijalankan perusahaan BUMN, katanya, sangat mendidik anak - anak secara langsung.
" Para guru menilai program SMN yang merupakan program BUMN Hadir Untuk Negeri sangat mengedukasi siswa dan guru, " ujar Titiek guru SMK Negeri 2 Palu.
Dia mengapresiasi program Kementerian BUMN tentang SMN dan PTPN IV yang menjadi PIC utama kegiatan SMN di Sumut.
PTPN IV kenalkan Istana Maimun dan Mesjid Raya Al Mashun kepada peserta SMN Sulteng
Selasa, 20 Agustus 2019 14:22 WIB 5071