Tapteng (ANTARA) - Lapangan sepak bola Pandan yang akan digunakan pada upacara HUT RI ke-74 pada 17 Agustus 2019 saat ini kondisinya berlumpur dan digenangi air. Hal itu diakibatkan hujan yang selalu mengguyur Tapanuli Tengah belakangan ini.
Akibat guyuran hujan itu, pasukan pengibar bendera merah putih atau Paskibraka yang akan bertugas pada 17 Agustus 2019, latihan dengan kondisi lapangan yang berlumpur.
Akibat kondisi lapangan yang berlumpur, berdampak terhadap kondisi pasukan Paskibraka dan pakaian yang mereka kenakan selama latihan.
Menyikapi hal itu Kadis Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tapanuli Tengah, Hikmal Batubara yang dikonfirmasi ANTARA di sela-sela pembukaan olahraga ria antarinstansi Pemkab Tapteng di lapangan sepak bola SMAN1 Matauli Pandan, Senin (12/8), mengatakan, pihaknya sudah berbagi tugas dengan Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Tarukim) untuk memperbaikinya.
"Kemarin sudah diputuskan dalam rapat bersama unsur pimpinan OPD Tapteng terkait pembagian tugas. Jadi untuk fasilitas lapangan Dinas Tarukim yang membenahi, dan untuk kebersihan Dinas Lingkungan Hidup yang menangani. Jadi silakan ditanyakan saja ke Dinas Tarukim," jawab Hikmal.
Masih menurut Hikmal, agar tim Paskibraka Tapteng dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, pihaknya sangat memperhatikan tim Paskibraka, mulai dari menu makanan dan juga tempat pemondokannya yang dipilih di hotel.
"Gak benar itu menu (Paskibraka) gak diperhatikan. Saya sendiri yang perintahkan langsung kepada Kabid saya untuk mengurus dan memperhatikan mereka, termasuk menurunkan tim medis untuk mengecek kesehatan Paskibraka setiap saat. Sedangkan untuk pakaian latihan, Dispora menyediakan satu stel ditambah dinas pada hari pelaksanaan," terang Hikmal.
Sementara itu Kepala Dinas Tarukim Tapteng, Sahrul Badri yang dikonfirmasi terkait kondisi lapangan itu menyebutkan, pihaknya akan segera memperbaiki.
"Hari Kamis ini akan kita perbaiki," jawabnya singkat.
Adapun jumlah Paskibraka Tapteng tahun ini sebanyak 27 orang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Ke 27 orang petugas pengibar bendera merah putih itu dipilih dari masing-masing sekolah yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah yang dilatih oleh TNI dan Polri.